IKNPOS.ID – Sektor pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami perkembangan luar biasa sejak keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).
Bahkan dalam Indek Pariwisata Nasional, Kaltim menempati peringkat 4 yang sebelumnya berada di urutan 10 dari 38 provinsi di Indonesia.
Ini dinilai sebagai pencapaian besar bagi Kaltim dan menandakan kemajuan sangat pesat di sektor pariwisata.
Sektor pariwisata potensi besar sebagai alternatif sumber ekonomi di Kaltim, terutama saat Indonesia tengah bergerak menuju era non-migas
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi mengatakan, Kaltim mengalami transformasi yang signifikan dalam indeks pariwisata.
Peningkatan indeks pariwisata Kalimantan Timur didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan fasilitas dan kemajuan infrastruktur pariwisata.
Selain itu, promosi besar-besaran yang dilakukan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara terus dilakukan.
Hal ini juga tak lepas dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pencapaian ini. Dengan naiknya peringkat indeks, ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata Kalimantan Timur sudah siap menjadi salah satu motor penggerak ekonomi ke depan,” ujar Ririn, beberapa waktu lalu.
Dia berharap pengelolaan potensi daerah dilakukan lebih baik dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya tentang destinasi wisata, tapi bagaimana kita mengelola potensi daerah dengan lebih baik dan berkelanjutan,” tambah Ririn.
Sektor pariwisata di Kalimantan Timur memiliki potensi besar sebagai alternatif sumber ekonomi, terutama saat Indonesia tengah bergerak menuju era ekonomi non-migas.
Dengan posisi strategis dan kekayaan alam, Ririn optimistis Kalimantan Timur mampu bersaing dengan provinsi-provinsi lain dalam menarik wisatawan dan investasi.
“Kita sudah melihat bagaimana potensi pariwisata bisa menjadi tulang punggung ekonomi baru bagi Kalimantan Timur. Ke depan, sektor ini bisa menjadi alternatif ketika kita mulai mengurangi ketergantungan pada sektor migas,” tandasnyad.
Pariwisata menawarkan masa depan yang berkelanjutan, baik dari segi ekonomi maupun pelestarian budaya dan lingkungan.
Pencapaian ini menjadi dorongan besar bagi Kalimantan Timur untuk terus meningkatkan daya saing dalam industri pariwisata.
Diharapkan ke depan berbagai destinasi wisata di provinsi ini, seperti Derawan, Kepulauan Maratua, serta hutan hujan tropis di Kutai dan Berau, dapat lebih dikenal di tingkat global.
“Langkah berikutnya adalah memperkuat infrastruktur pendukung dan promosi yang lebih luas. Kami optimis, Kalimantan Timur akan semakin dikenal di kancah internasional sebagai destinasi wisata unggulan,” tandasnya optimis,
Dengan kenaikan indeks ini, Kalimantan Timur bukan hanya menunjukkan kemajuan dari segi peringkat, namun juga memberikan harapan bagi masyarakat bahwa sektor pariwisata dapat menjadi penggerak utama ekonomi daerah di masa depan.