IKNPOS.ID – Konsep pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Kota Hutan (Forest City) mengalokasikan lebih 75% wilayah IKN menjadi ruang hijau, dengan 65% area dilindungi dan 10% produksi makanan.
Hal ini ditujukan guna menjaga kelestarian ekosistem dan mendukung tujuan SDGs ke-15: pelestarian ekosistem darat. Teknologi ramah lingkungan, dan pengunaan material ramah lingkungan juga diterapkan pada setiap pembangunan infrastruktur.
Selain itu, penerapan teknologi menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam.
Ini merupakan salah satu langkah besar dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dalam perencanaan IKN sebagai Net Zero City pada 2045, atau bahkan lebih awal.
“Melalui pemanfaatan teknologi rendah karbon dan menciptakan Carbon Sink, IKN akan memanfaatkan 65% dari areanya untuk dikembalikan menjadi Hutan Tropis,” ujar Deputi Transformasi Hijau dan Digital IKN, Ali Berawi, Kamis, 21 November 2024.
Pada seminar “Harmoni dengan Alam: Implementasi Ekosistem Darat di Ibu Kota Nusantara” yang diadakan di Universitas Indonesia, Ali berbicara tentang peran penting teknologi dalam mewujudkan visi IKN sebagai kota dengan emisi karbon nol.
Bersama para pakar lainnya, Ali mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan di IKN.
“Inilah komitmen Otorita IKN untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon, dan memberikan manfaat ekosistem yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” lanjutnya.