IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun dengan konsep forest city, yaitu kota yang berbasis hutan dengan 75% wilayahnya sebagai area hijau. Hal ini ditujukan guna menjaga kelestarian ekosistem.
IKN juga menerapkan prinsip-prinsip pembangunan rendah karbon, seperti penggunaan energi terbarukan, konservasi sumber daya alam, dan pembangunan terkendali.
Menurut Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara, Mohammed Ali Berawi, dari seluruh total area IKN, luas daratan IKN mencapai 252.660 hektare.
Area ini nantinya akan dikembangkan menjadi tiga kawasan, yakni kawasan hijau dan produksi pangan (10 persen), area perkotaan (25 persen), serta hutan tropis melalui proses reforestasi (65 persen).
Pengembangan kota ini akan dilaksanakan berdasarkan lima prinsip utama, yakni hijau, berketahanan, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas.
“IKN harus menjadi kota yang hijau, berketahanan, dan berkelanjutan. Disebut hijau karena 75 persen area digunakan untuk hutan dan kawasan hijau,” jelas Ali dalam seminar bertajuk “Harmoni dengan Alam: Implementasi Ekosistem Darat di Ibu Kota Nusantara”, Jumat, 29 November 2024.
Sementara, berketahanan artinya kita membangun kota ini dengan konsep sponge city, yakni perencanaan perkotaan yang berkelanjutan untuk mengelola air hujan secara efektif.
“IKN juga merupakan kota inklusif dan modern. Kita melibatkan the large scales investor sampai pemberdayaan UMKM, dan memberikan pelatihan teknologi bagi para ibu dan difabel,” lanjut Ali.