IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) bukan hanya sekadar pusat pemerintahan baru, tetapi juga pusat gravitasi strategis Indonesia. Karenanya, perlu penguatan pertahanan udara nasional di tengah transformasi strategis akibat pemindahan IKN ke Kaltim.
Penegasan itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Tonny Harjono, S.E., M.M. dalam kuliah umum bertema “Dampak Pembangunan Ibu Kota Negara terhadap Strategi Pertahanan Udara Nasional”.
Kulaih umum disampaikan KSAU kepada 187 Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Dikreg Sesko TNI) Angkatan ke-LII Tahun Ajaran 2024 di Gedung Grha Widya Adibrata Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 21 November 2024.
“IKN adalah simbol visi masa depan bangsa yang mengharuskan kehadiran sistem pertahanan udara modern, adaptif, dan terintegrasi,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya penerapan sistem pertahanan udara berlapis (layered air defense) untuk melindungi wilayah IKN. Sistem ini mencakup teknologi radar canggih, jaringan satelit, drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi dini dan pengambilan keputusan berbasis data.
Menurutnya, penggunaan teknologi ini akan memperkuat daya respons TNI AU terhadap ancaman multidimensi.
Selain aspek teknologi, KSAU menyoroti perlunya sinergi antar matra melalui operasi gabungan dan sistem komando terpadu guna menghadapi tantangan geopolitik serta ancaman asimetris.
Ia juga mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki wawasan global dan mampu memberikan solusi strategis bagi pertahanan negara.
“Dinamika global dan regional yang semakin kompleks membutuhkan kepemimpinan visioner yang mampu merancang kebijakan strategis berbasis evaluasi komprehensif,” ujar KSAU.
Kuliah umum ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana para Pasis menggali lebih dalam kebijakan strategis TNI AU, termasuk upaya mitigasi ancaman lintas udara di kawasan IKN.
Melalui pembekalan ini, diharapkan para Pasis tidak hanya memahami urgensi modernisasi pertahanan udara, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan strategi pertahanan jangka panjang yang relevan dengan kebutuhan bangsa.