IKNPOS.ID – Kelompok mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam tim “Ecowarrior” melatih warga Desa Bukit Raya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk mengelola sampah secara mandiri.
Program pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara ITB dan otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak tahun 2023, yang bertujuan mengatasi masalah pengelolaan sampah rumah tangga di daerah tersebut.
“Pertama kita lakukan peningkatan kebiasaan masyarakat dalam memilah sampah dan sosialisasi pengolahan sampah berkonsep ekonomi sirkular,” kata Ketua Tim Ecowarrior, Faqih Mustafiq, dalam keterangannya dikutip dari laman ITB 3 November 2024.
Program Pengelolaan Sampah Anorganik dan Organik
Dalam program ini, sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan plastik pembungkus dipilah oleh warga dan dikirim ke Bank Sampah setempat yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup.
Sampah tersebut kemudian diserahkan kepada perusahaan pengolah sampah untuk didaur ulang.
Sementara itu, pengelolaan sampah organik dari sisa makanan dilakukan melalui teknik “tampuk” (tabung tanam pupuk) dan menggunakan lalat Black Soldier Fly (BSF).
Tampuk ini adalah tabung dari pipa sepanjang satu meter, ditanam sebagian dengan sirkulasi air di bagian bawah, sehingga sampah dapur dapat terdekomposisi menjadi pupuk yang langsung diserap tanah.
“Dengan tampuk, buangan sampah dapur terdekomposisi alami dan menjadi pupuk,” jelas anggota tim, Fardyanto Septian Rahman. Adapun BSF digunakan untuk menghasilkan maggot sebagai pakan ternak, sementara residu dari maggot dimanfaatkan sebagai pupuk dengan waktu penguraian yang lebih cepat.
Pemantauan Keberlanjutan Program
Tim Ecowarrior telah membangun tiga titik BSF dan 25 titik tampuk di delapan rukun tetangga (RT) di Desa Bukit Raya.
Mereka juga melakukan kontrak kerja dengan seorang warga setempat untuk memantau pelaksanaan program setelah tim kembali ke Bandung, memastikan keberlanjutan upaya pengelolaan sampah mandiri di wilayah IKN ini.