IKNPOS.ID – Pengambilan keputusan dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) perlu didukung oleh basis data dan basis argumentasi, sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran.
Sebagai bentuk dukungan pada pengembangan pembangunan IKN ke depan, Universitas Indonesia mengeluarkan 30 policy brief (ringkasan kebijakan) dalam berbagai bidang.
“Bidang-bidang yang kita angkat di dalam policy brief ini antara lain energi, kemudian sosial humaniora, well-being, teknologi informasi, termasuk pangan juga, itu adalah beberapa di antara yang kita angkat di dalam policy brief ini,” jelas Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, Kamis 7 November 2024.
Adapun ringkasan dari rekomendasi kebijakan dibagi menjadi empat klaster sebagai berikut:
Klaster Energi, Pangan, dan Transportasi
Klaster ini berfokus pada penciptaan sistem yang efisien dan ramah lingkungan. Di sektor energi, diperlukan strategi yang dapat menjaga stabilitas pasokan serta mendorong penerapan energi terbarukan.
Di bidang pangan, pendekatan yang mendukung efisiensi produksi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan ekonomi lokal sangat diperlukan, termasuk melalui praktik pertanian yang berkelanjutan dan teknologi inovatif.
Pada sektor transportasi, penguatan aksesibilitas dan konektivitas melalui pemanfaatan teknologi terkini menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran arus barang dan jasa serta mendukung mitigasi perubahan iklim. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ini secara optimal di IKN.
Klaster Sosial Humaniora
Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusi sosial di IKN, kebijakan di klaster Sosial Humaniora berfokus pada penguatan kohesi sosial, peningkatan kapasitas masyarakat, dan pelestarian budaya lokal.
Di bidang sosial, pendekatan yang mendorong partisipasi masyarakat adat, keseimbangan antara komunitas lokal dan pendatang, serta akses pendidikan dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar sangat diperlukan.
Pada aspek budaya, penting untuk menciptakan ruang publik yang mencerminkan keberagaman dan mendorong inklusi melalui institusi kebudayaan. Kebijakan juga harus memperhatikan kelompok rentan, seperti perempuan, anak- anak, dan disabilitas, untuk menjadikan IKN kota yang inklusif.
Klaster Teknologi dan Informatika
Kebijakan yang direkomendasikan oleh para peneliti Universitas Indonesia di klaster Teknologi dan Informatika berfokus pada penerapan teknologi cerdas, pemantauan lingkungan yang terintegrasi, serta kolaborasi lintas sektor.
Sistem pemantauan secara real-time perlu diterapkan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pembangunan. Pengembangan aplikasi layanan publik terpadu juga harus ditingkatkan untuk mendukung efisiensi dan aksesibilitas layanan di IKN. Selain itu, strategi diplomasi publik perlu diperkuat untuk membangun citra positif IKN di kancah internasional.
Klaster Well-being dan Konservasi Lingkungan
Untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan di IKN, kebijakan yang diusulkan oleh para peneliti untuk klaster Well-being dan Konservasi Lingkungan berfokus pada tata kelola sumber daya yang berkelanjutan, pengembangan infrastruktur hijau, dan peningkatan kualitas hidup.
Di aspek well- being, kebijakan mencakup dukungan sosial bagi masyarakat lokal dan ASN yang akan tinggal di IKN. Sementara di bidang lingkungan, diperlukan langkah-langkah untuk memastikan pengelolaan limbah, air bersih, dan udara yang efisien serta berkelanjutan.