IKNPOS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sektor industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 4,72 persen pada kuartal III 2024, menjadikannya penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan domestik dan ekspor, terutama dalam sub-sektor makanan dan minuman, serta industri logam dasar.
“Industri makanan dan minuman tumbuh 5,82 persen, didorong oleh permintaan domestik dan peningkatan ekspor produk minuman,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Rabu 6 November 2024.
Pertumbuhan sektor ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan produk pangan terus meningkat, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, industri logam dasar tumbuh jauh lebih tinggi dengan laju 12,36 persen, didorong oleh permintaan global, khususnya untuk produk besi dan baja.
Sementara itu, sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik juga mengalami kenaikan 7,29 persen, terutama karena permintaan bahan bangunan logam dan komponen elektronik di pasar global.
Sektor Konstruksi dan Infrastruktur Mendorong Pertumbuhan Lebih Lanjut
Amalia juga menyebutkan bahwa sektor konstruksi berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan laju pertumbuhan 7,48 persen pada kuartal III 2024, naik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh berbagai proyek infrastruktur pemerintah dan swasta, termasuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek infrastruktur lainnya seperti jalan tol, jembatan, dan sarana publik.
“Pembangunan IKN berperan penting dalam mendongkrak sektor konstruksi, yang tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Amalia. Pada kuartal III 2023, sektor ini hanya tumbuh sebesar 6,39 persen, menunjukkan peningkatan minat dan aktivitas pembangunan di tahun ini.
Lapangan Usaha Perdagangan dan Telekomunikasi Mengalami Peningkatan
Selain industri pengolahan dan konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,82 persen di kuartal III 2024.
Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan penjualan barang-barang dalam negeri dan impor, terutama yang berasal dari industri pengolahan non-migas.
Amalia menambahkan bahwa sektor informasi dan komunikasi turut memberikan kontribusi positif. Pertumbuhan lapangan usaha ini didorong oleh meningkatnya aktivitas telekomunikasi, terutama melalui peningkatan trafik data internet di tengah peningkatan kebutuhan digital masyarakat.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan bahwa industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, serta informasi dan komunikasi merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024.
Pertumbuhan yang solid di sektor-sektor ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi nasional menuju akhir tahun.