IKNPOS.ID – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengungkapkan penerapan teknologi konstruksi mutakhir dalam pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, perusahaan menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) guna meningkatkan efektivitas dan akurasi proyek infrastruktur berskala besar ini.
“WIKA dengan bangga berhasil menyelesaikan pembangunan Istana Negara IKN dengan kualitas terbaik dan tepat waktu, di mana proyek ini adalah wujud kapabilitas anak bangsa dalam mewujudkan infrastruktur vital,” ujar Agung Budi Waskito, Minggu 13 Oktober 2024.
Dengan teknologi BIM, seluruh proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengelolaan proyek, dapat teroptimalkan.
Teknologi ini memungkinkan tim proyek untuk memvisualisasikan secara rinci setiap tahapan pembangunan, sehingga potensi masalah dapat diidentifikasi lebih awal.
Hal ini diharapkan mampu mengurangi risiko kesalahan, mempercepat penyelesaian, dan memastikan proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Lingkup Pekerjaan dan Komitmen WIKA
Dalam proyek pembangunan Istana Negara di IKN ini, WIKA bertanggung jawab atas beberapa aspek penting, termasuk konstruksi bangunan utama, perancangan arsitektur, dan pembangunan lapangan upacara.
WIKA menegaskan komitmennya untuk menghadirkan hasil yang memenuhi standar tinggi, sekaligus menjawab kebutuhan infrastruktur yang ada di IKN.
Istana Negara terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan menempati area seluas 334.200 meter persegi.
Gedung ini dirancang sebagai kompleks kepresidenan yang megah dan akan berfungsi sebagai pusat pemerintahan, kediaman resmi presiden, serta tempat acara kenegaraan.
Peresmian oleh Presiden Jokowi
Pembangunan Istana Negara yang dilakukan oleh Konsorsium PP-WIKA (WIKA KSO) resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat 11 Oktober 2024.
Dalam acara peresmian, Presiden Jokowi menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian gedung megah ini.
Menurut laporan dari Kementerian Keuangan, proyek pembangunan Gedung Istana Negara beserta lapangan upacara ini menelan biaya sebesar Rp1,34 triliun.
Proyek ini diharapkan menjadi simbol kemegahan dan modernitas IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia yang baru, sekaligus mencerminkan kemampuan infrastruktur yang dikembangkan oleh para ahli lokal.
Dengan selesainya pembangunan Istana Negara, WIKA menegaskan bahwa proyek ini menunjukkan kapabilitas anak bangsa dalam membangun infrastruktur vital dengan standar internasional dan teknologi canggih.