IKNPOS.ID – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (Adhi) berhasil mencatatkan namanya di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berkat inovasi dalam pembangunan Pusat Pelatihan Tim Nasional Sepak Bola di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penghargaan ini diraih karena penggunaan teknologi konstruksi modular volumetric, sebuah sistem inovatif yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Sistem modular volumetric ini mempercepat proses pembangunan dormitory pemain di Training Center PSSI yang terletak di kawasan IKN, Kalimantan Timur.
Teknologi ini memungkinkan bagian-bagian bangunan diproduksi secara terpisah di pabrik, kemudian dirakit di lokasi.
Kolaborasi antara Adhi Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil mempercepat penyelesaian proyek dengan tetap menjaga kualitas sesuai standar internasional.
“Penggunaan sistem modular tidak hanya mempercepat proses konstruksi, tetapi juga memastikan kualitas bangunan yang sesuai dengan standar internasional,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.
Ia juga menekankan bahwa penerapan teknologi ini membuktikan bahwa tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dalam pembangunan infrastruktur berteknologi tinggi.
Andre Purwandono, Senior Customer Relation Manager MURI, mengatakan bahwa pencapaian ini sangat spesial karena menjadi rekor abadi yang tidak bisa dipecahkan.
“Ini adalah kategori yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kami bangga dapat menyaksikan proyek ini lahir di Ibu Kota Nusantara,” ujar Andre.
Proyek Pusat Pelatihan Tim Nasional Sepak Bola ini terletak di atas lahan seluas 34,5 hektare di Penajam Paser Utara, IKN.
Kompleks ini dilengkapi dengan fasilitas modern untuk menunjang persiapan tim nasional sepak bola Indonesia, seperti dua lapangan sepak bola (satu dengan rumput alami dan satu dengan rumput sintetis), serta asrama berkapasitas 138 orang.
Asrama tersebut terdiri dari 56 kamar untuk pemain, 20 kamar untuk tim pelatih, dan 6 suite eksklusif untuk pelatih kepala.
Selain itu, proyek ini juga dilengkapi dengan ruang fisioterapi, pusat kebugaran, serta fasilitas medis untuk mendukung kesehatan dan kebugaran pemain.
Proyek ambisius ini mendapat dukungan dari program FIFA Forward sebesar US$ 1,25 juta atau sekitar Rp19,2 miliar.
Dengan pencapaian ini, Adhi Karya telah memperlihatkan kemampuan dalam menerapkan teknologi konstruksi modern yang tidak hanya efisien dalam waktu, tetapi juga berkualitas tinggi.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur sepak bola Indonesia dan mendukung persiapan tim nasional untuk berkompetisi di kancah internasional.