IKNPOS.ID – Hingga saat ini, belum ada pelaku usaha perhotelan tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Jujur diakui, anggota PHRI belum berani membangun hotel di Kawasan IKN karena belum adanya permintaan (demand).
Jika nanti ada demand dalam artian, Aparatur Sipil Negara (ASN) resmi dipindahkan ke IKN, maka bisa dipastikan PHRI akan mempertimbangkan untuk membangun hotel di sana, di ibu kota masa depan Indonesia.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani dalam sebuah diskusi mengatakan, akan melihat demandnya terlebih dahulu, baru kemudian supply.
“Dilihat demandnya dulu, begitu ada permintaan atau ada memerlukan penambahan, pasti akan masuk ke sana (PHRI),” kata Hariyadi, di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin 30 September 2024.
Hariyadi berpendapat dalam membangun sebuah kota baru, pemerintah pasti melalui beberapa urutan tahapan.
Tahap pertama, pemerintah pasti akan membangun infrastruktur. Kedua, perumahan dan perkantoran dan ketiga baru bangunan komersial termasuk perhotelan.
Perhotelan menurut Hariyadi merupakan investasi terakhir karena melayani orang berkunjung.
“Hotel itu lebih melayani orang yang akan berkunjung ke daerah tersebut. Jadi urutannya memang seperti itu dan kita yang terakhir,” ujarnya.
Seperti pembangunan Mandalika, Lombok, Nusa Tengga Barat, menurut Hariyadi, PHRI juga masuk belakangan.
Seperti diketahui saat ini telah ada 13 hotel berbintang yang telah dan akan dibangun di IKN.
Hotel tersebut merupakan investasi Konsorsium Nusantara dan investor asing.
1. Swissôtel Nusantara
2. Vasanta Hotel
3. The Westin
4. Four Points by Sheraton
5. Tribute Portfolio by Marriott
6. Hotel Bintang 4 (belum bernama) di Nusantara Superblock
7. Qubika Nusantara Boutique Hotel
8. Jambuluwuk Nusantara
9. Grand Whiz Hotel
10. Swiss-belhotel
11. Nusantara Nusantara International Hotel and Convention Center
12. Delonix Hotel Nusantara
13. D’Prima Hotel Nusantara.