IKNPOS.ID – Kebijakan daerah berbasis riset dan inovasi terkait super-hub ekonomi dan mitra strategis IKN (Ibu Kota Nusantara) dinilai sangat penting.
Kajian ilmiah dilakukan untuk menggali potensi yang dapat dikembangkan di Nusantara. Atas dasar itu, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kalimantan Timur menggelar Forum Ilmiah Nusantara (FIN).
“Forum ini melibatkan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Timur, bahkan hingga tingkat nasional dan internasional,” kata Kepala Brida yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kaltim, Fitriansyah pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurutnya, FIN telah dimulai sejak tahun 2022 sebagai wadah untuk mengumpulkan ide, gagasan, dan konsep dari berbagai pemangku kepentingan.
“Forum ini bertujuan untuk menjaring masukan dari seluruh pemangku kepentingan, baik dari perangkat daerah, perguruan tinggi, asosiasi, maupun pihak lain,” imbuihnya.
Dia menekankan pentingnya pendekatan saintifik dalam perumusan kebijakan. Pihaknya mencoba menggalang gagasan sebagai dasar perencanaan yang nantinya akan menjadi sebuah kebijakan.
“Kami berkolaborasi dengan semua pihak, terutama akademisi, untuk menyiapkan dan menginventarisir gagasan-gagasan tersebut,” urainya.
FIN 2024 mengusung tema “Pemajuan Riset, Inovasi, dan Iptek untuk Menyusun Roadmap Renovasi Kalimantan Timur”.
Tema ini sejalan dengan arahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menekankan pentingnya science policy dan evidence-based policy.
Forum ini diharapkan pihaknya dapat menghasilkan solusi untuk mengatasi permasalahan daerah dan menggali potensi unggulan daerah.
“Dua hal ini menjadi fokus utama kami. Hasil dari forum ini akan menjadi dasar perencanaan pembangunan Kalimantan Timur ke depan. Pemerintah Provinsi memiliki slogan ‘Membangun Kaltim untuk Nusantara’. Dengan adanya IKN di Kaltim, kami berpikir tidak hanya untuk Kaltim saja, tetapi juga untuk skala nasional,” ujarnya.
Seperti diketahui, Bappenas telah menetapkan Kalimantan Timur sebagai super-hub ekonomi di kawasan Timur Indonesia.
FIN melibatkan hampir seluruh perguruan tinggi di Kalimantan Timur, baik negeri maupun swasta.
Beberapa perguruan tinggi luar negeri yang terlibat antara lain Utrecht University dari Belanda, Adelaide University Australia, hingga University of Malaya Malaysia.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa forum ini tidak hanya berskala daerah, tetapi juga nasional dan internasional,” pungkasnya.