IKNPOS.ID – Hinga kini penyebaran penduduk di Indonesia masih belum merata. Pulau Jawa menjadi wilayah terpadat, karena sejumlah kota besar di Pualau Jawa selama ratusan tahun menjadi tujuan penduduk di pulau-pulau lain untuk mencari penghidupan.
Untuk itu, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur (Kaltim) dianggap sebagai satu alternatif tujuan bagi masyarakat Indonesia, selain Pulau Jawa. Menurut Rektor Universitas Jakarta, Prof. Dr. Komarudin, M.Si, pertimbangan pemindahan ibu kota berkaitan dengan persebaran penduduk.
“Sebaran penduduk di pulau Jawa mencapai 56,10% (data sumber BPS tahun 2020), sehingga dinilai Jakarta sudah tidak layak dijadikan ibu kota. Kemudian dari segi aktivitas ekonomi, tetap berpusat di pulau Jawa,” jelas Komarudin, Rabu 9 Oktober 2024.
“Dari berbagai pertimbangan ini, mendorong agar cepat untuk pindah ke IKN. Harapannya, dengan perpindahan ibu kota, akan menjadi peradaban baru bagi Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Komarudin, perpindahan ibu kota ke IKN juga akan menjadi simbol identitas bangsa, kota modern berstandar internasional, memiliki tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, memadukan tiga konsep perkotaan yaitu kota hutan, kota spons dan kota cerdas.
Ini semua diungkapkan Komarudin dalam Simposium Nasional Kependudukan Tahun 2024 dengan tema “Transformasi Kebijakan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045″,.
Simposium itu digelar dalam rangka memperingati 30 tahun Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICDP) Kairo 1994, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan.