IKNPOS.ID – Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, dinilai sangat strategis. Karena itu, Pemprov Jatim berkomitmen mendukung IKN. Wilayah Jawa Timur memiliki posisi strategis untuk menjadi Gerbang Nusantara Baru.
“Jawa Timur harus menjadi bridge builder nasional dengan terwujudnya Ibu Kota Nusantara. Mari kita singkirkan rivalitas untuk menjalin intensitas melalui kolaborasi dengan banyak pihak,” kata Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Dia menjelaskan posisi Jawa Timur telah menjadi Hub Indonesia Timur. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, dari 37 trayek Tol Laut di seluruh Indonesia, 19 trayek berasal dari Jawa Timur.
“Jawa Timur juga didukung dengan keberadaan delapan bandara, 37 pelabuhan umum, 12 Kawasan Industri (KI), dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan satu Kawasan Industri Halal,” jelasnya.
Sebagai lumbung pangan nasional, selama ini Jawa Timur juga menyuplai kebutuhan beras di 16 provinsi mitra di Indonesia.
Bahkan, Jawa Timur masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut pada periode 2020–2023.
“Capaian Produksi Padi tahun 2023 sebesar 9,71 Juta ton GKG atau setara dengan beras sebesar 5,6 juta ton, dan berkontribusi sebesar 17,9 persen terhadap produksi padi nasional,” urainya.
Untuk mendukung posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru di IKN, dia mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menjadi catalyst change dengan membekali diri di tengah perkembangan teknologi yang maju pesat.
“Digitalisasi menyentuh setiap bagian dari kehidupan, mempengaruhi cara bekerja di berbagai aspek. Adanya artificial intelligence, internet of things, augmented reality, virtual reality dan big data, harusnya bukan menjadi suatu ancaman. Tetapi justru menjadi peluang untuk menciptakan inovasi, kreativitas, meningkatkan efisiensi hingga memperluas pasar,” tukasnya.
Menurutnya melalui penguasaan teknologi, dirinya optimis catalyst change bisa terwujud. SDM Jawa Timur utamanya para generasi muda akan mampu melanjutkan estafet pembangunan dan bisa bersaing serta berkontribusi di tingkat global.