Menurut Hilmar, inovasi dalam budaya itu penting. Orang-orang kerap terjebak membicarakan kebudayaan sebagai sesuatu yang lampau.
Hilmar juga mencontohkan Abuja, Ibu Kota Nigeria. Menjadi Ibukota pada 1991, Abuja menjadi percontohan keberagaman di Nigeria.
Pembangunan Abuja memberikan ruang bagi kebudayaan berbagai suku dan etnis. “Tidak boleh dalam pembangunan IKN, kita menonjolkan satu budaya dan meminggirkan budaya yang lain,” tegasnya.
Begitu pula Astana, Ibu Kota Kazakhstan. Ini adalah salah satu negara pecahan Uni Soviet yang lebih bercorak Asia.
Astana, sebutnya menaruh perhatian terhadap pembangunan lokasi-lokasi kebudayaan. Mulai dari creative hub hingga gedung pertunjukan teater.
Pembangunan Astana, tidak berlangsung dalam waktu singkat. Mulai dibangun pada 1997, kota itu baru rampung dan dapat dihuni pada 2010.
“Presiden Jokowi mengakui pembangunan IKN masih memerlukan waktu yang panjang,” pungkasnya.