Bahkan, unit BYD Denza, yang belum resmi diluncurkan, sudah mendapat inden meski konsumen belum mengetahui harga pastinya. “Tanda jadi booking Denza sebesar Rp 40 juta,” kata Guntur.
Infrastruktur SPKLU yang Mendukung
Selain permintaan yang meningkat, infrastruktur untuk mendukung mobil listrik di Kalimantan Timur juga sudah cukup memadai.
Guntur menyebutkan bahwa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Balikpapan telah tersebar di berbagai lokasi, termasuk di kantor-kantor, pusat perbelanjaan, serta di showroom BYD Haka Balikpapan yang telah dilengkapi dengan tiga SPKLU.
Dengan infrastruktur yang semakin berkembang dan minat masyarakat yang terus meningkat, Kalimantan Timur berpotensi menjadi salah satu pasar utama mobil listrik di Indonesia, terutama dengan dukungan dari proyek pembangunan IKN.
Sebagai informasi, selain BYD, merek-merek mobil listrik lain seperti Wuling dan Hyundai sudah lebih dulu memasuki pasar Kalimantan Timur, dan kini mulai bersaing dalam menawarkan berbagai model kendaraan listrik ramah lingkungan bagi masyarakat.
Pembangunan IKN tidak hanya berdampak pada infrastruktur fisik, tetapi juga membawa perubahan besar bagi ekonomi lokal, termasuk sektor otomotif.
Pasar mobil listrik di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan, mengalami perkembangan yang signifikan, dengan tingginya minat konsumen terhadap EV yang didukung oleh infrastruktur SPKLU yang semakin lengkap.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pelaku otomotif, membuat wilayah ini menjadi pusat pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.