IKNPOS.ID – Untuk memberikan kenyamanan kepada para pekerja konstruksi yang mempunyai permasalahan psikologi selama bekerja di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantarra (IKN), Otorita IKN akan membuka pelayanan klinik bagi para pekerja konstruksi IKN.
Untuk tahap awal, layanan baru ini direncanakan hadir di lokasi Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1. Menurut Direktur Pelayanan Dasar OIKN, Suwito, saat ini persiapan untuk layanan klinik psikologi tersebut tinggal menunggu kesiapan tempat yang sedang disediakan.
Menurut Suwito, pihaknya telah bekerja sama dengan psikolog dari Universitas 17 Agustus Samarinda yang memastikan dalam waktu dekat klinik psikolog segera dibuka dan beroperasional.
“Klinik psikologi itu sudah ada begitu nanti ruangannya jadi. Mereka (Universitas 17 Agustus Samarinda) sudah siap mengirim para psikolog untuk melakukan pendampingan bagi para pekerja yang ada saat ini,” kata Suwito, Rabu 30 Oktober 2024.
“Tujuan keberadaan klinik psikologi, yang pertama tentunya kita ingin memberikan kenyamanan bagi para pekerja yang mempunyai masalah psikologi. Masalah kecemasan atau gundah gulana. Kita tahu bahwa pekerjaan di IKN ini tingkatnya sedang dan berat. Apalagi mereka bekerjanya terus menerus dan sebagian juga sampai beberapa bulan bekerja di sini,” lanjutnya.
Diakui Suwito, dengan beban kerja yang tinggi, serta lamanya waktu berada di IKN yang dialami pekerja proyek pembangunan di IKN, klinik psikolog ini nantinya pasti sangat dibutuhkan
Sementara itu, Linda salah satu pekerja proyek IKN sangat menyambut baik adanya layanan klinik psikologi ini. Perempuan yang kini tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung dari PT Waskita Karya ini mengaku beban kerja pada pekerja proyek di IKN sangat tinggi, terutama dalam hal waktu karena mengejar target pembangunan selesai
Jumlah pekerja proyek di IKN saat ini tercatat ada 12.000 orang pekerja yang tersebar di dua Kompleks HPK. Ini adalah
bangunan tempat tinggal para pekerja konstruksi di IKN.