IKN.POS.ID – Empat rumah sakit di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini masih dalam proses pembangunan.
Empat rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rumah Sakit Mayapada atau Mayapada Nusantara Hospital, Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Pusat (RSUP) IKN milik pemerintah.
Progres pembangunan keempat rumah sakit itu berbeda-beda, RS Hermina, RSUP dan RS Mayapada hampir selesai.
Meski pertama yang diresmikan Presiden Joko Widodo, pada 22 September 2023, proyek pembangunan RS Abdi Waluyo ternyata justru paling lamban.
RS Abdi Waluyo yang dibangun dengan nilai investasi Rp 2 triliun berencana membangun 400 kamar perawatan dan melayani sub-spesialis.
Jokowi saat itu berharap keberadaan RS Abdi Waluyo menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi kawasan IKN. Bukan hanya masyarakat lokal tapi juga seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Terpantau dari channel YouTube Robie Mrg, proyek pembangunan RS Abdi Waluyo masih berlanjut. Pembangunan RS Abdi Waluyo Nusantara yang berdekatan dengan Training Center (TC) PSSI saat ini baru sekitar 40%.
Dalam kontennya, Robie menyebut konstruksi pembangunan RS Abdi Waluyo saat ini baru sampai ke lantai dua. Dibandingkan dengan rs lainnya, RS Abdi Waluyo tergolong paling belakang pembangunannya.
RS Abdi Waluyo dibangun berdekatan dengan Training Center dan RS Mayapada. Bangunan-bangunan itu berada tepat di tengah kawasan hutan tanaman industri ekaliptus.
“Jadi sejauh mata memandang, semuanya hutan ekaliptus,” ujar Robie, dikutip, Jumat 4 Oktober 2024.
Tanaman ekaliptus merupakan tanaman industri sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas.Setiap 5 hingga 6 tahun sekali tanaman ekaliptus tersebut dipanen kemudian ditanam Kembali.
Sementara tak jauh dari bangunan Training Center (TC) PSSI, Rumah Sakit Mayapada tampak sudah hampir selesai.
Dibangun dengan anggaran Rp 500 miliar, RS mengusung konsep ramah lingkungan itu nyaris selesai pembangunannya.
Mayapada Nusantara Hospital dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektar,
20 persen dari luasan lahan akan menjadi area dasar hijau juga menyediakan healing garden untuk membantu percepatan kesembuhan pasien.
Rumah sakit ini juga mengusung konsep efisiensi dan konservasi energi, memaksimalkan cahaya alami, menggunakan sanitary hemat air, menyiapkan sistem daur ulang limbah, menyediakan kolam resapan untuk penyerapan air hujan, dan menggunakan material bangunan non-toxic dan material rendah VOC (Volatile Organic Compounds).