IKNPOS.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengapresiasi langkah Berau Coal, yang memanfaatkan lahan eks tambang menjadi pertanian tanaman kakao.
Berau Coal dinilai sebagai perusahaan tambang yang berhasil mengembangkan pertanian dibandingkan perusahaan lainnya.
Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono saat diwawancarai Disway Kaltim mengatakan, kakao merupakan tanaman tropis yang dikembangkan di Indonesia.
Bahkan di Kabupaten Berau, cokelat dan karet sudah ada sejak zaman Belanda.
Jika umumnya masyarakat di Kaltim memilih tanaman sawait, namun pihaknya memilih kakao untuk dicoba ditanam di lahan bekas tambang dan hasilnya ternyata cocok.
“Kita sudah pelajari dan mencoba di area tambang dan di sekitar masyarakat, ternyata itu cocok,” cerita Arif, Senin 28 Oktober 2024.
Namun, menurut Arief ada kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kakao. Menurutnya, kendala muncul setelah budidaya kakao, yakni soal pemasaran.
Namun saat ini, kualitas produk sudah membaik, dan Berau Coal memiliki pabrik untuk mengolah kakao menjadi cokelat.
“Kami sudah punya pabrik dan itu sudah diterima oleh market. Beberapa kita ekspor juga ke Belanda, Italia, dan Jepang sudah kirim sampel,” jelasnya,
Saat ini penghasil coklat terbesar terdapat di wilayah Afrika dan Indonesia. Namun, Indonesia sendiri sempat mengalami penurunan harga.
“Tapi sekarang harganya sangat baik, sehingga kita menjadi lebih semangat,” tukasnyad.
Menurutnya, para petani sangat antusias untuk turut menanam kakao dengan memanfatkan lahan bekas tambang.