IKNPOS.ID – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat kontribusi sebesar 21,89 persen terhadap nilai ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN sepanjang 2023.
Namun, nilai tersebut mengalami penurunan signifikan sebesar USD 2.072,55 juta atau 25,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, penurunan ekspor ini disebabkan oleh turunnya pengiriman batubara dan minyak kelapa sawit ke negara-negara tujuan utama, terutama Filipina dan Malaysia.
Ekspor Kaltim ke Filipina tercatat menurun 34,79 persen, dari USD 3.467,74 juta pada 2022 menjadi USD 2.261,23 juta pada 2023.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya ekspor batubara sebesar USD 1.142,97 juta atau 35,98 persen serta minyak kelapa sawit sebesar USD 36,36 juta atau 16,56 persen.
Selain Filipina, ekspor Kaltim ke Malaysia juga mengalami penurunan signifikan sebesar USD 531,34 juta atau 23,25 persen.
Hal ini dipengaruhi oleh penurunan ekspor batubara sebesar USD 462,36 juta atau 27,34 persen, serta minyak kelapa sawit yang turun hingga 65,38 persen atau USD 113,73 juta.
Peningkatan Ekspor ke Vietnam dan Kamboja
Meskipun mengalami penurunan di beberapa negara ASEAN, ekspor Kaltim ke Vietnam dan Kamboja justru meningkat tajam. Ekspor ke Vietnam melonjak sebesar 101,12 persen, sementara ke Kamboja meningkat sebesar 39,39 persen.
“Ekspor ke kedua negara ini menunjukkan perkembangan yang positif, meski secara keseluruhan masih ada tantangan yang signifikan di negara lain,” ungkap Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, dalam keterangannya, dikutip abtu 19 Oktober 2024.
Ekspor Kaltim ke Negara-Negara APEC dan Uni Eropa
Selain ASEAN, sekitar 76,88 persen ekspor Kaltim ditujukan ke negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dengan Tiongkok, Jepang, Filipina, Taiwan, dan Malaysia sebagai tujuan utama.
Negara-negara ini memberikan kontribusi 62,09 persen terhadap total ekspor Kaltim. Namun, ekspor ke negara-negara APEC juga mengalami penurunan sebesar 22,38 persen sepanjang 2023.
Penurunan terbesar terjadi di Jepang sebesar USD 1.826,94 juta (42,81 persen) dan di Filipina sebesar USD 1.206,51 juta (34,79 persen).
Di sisi lain, Kaltim juga berkontribusi 2,11 persen terhadap ekspor ke Uni Eropa, dengan Spanyol, Belanda, dan Italia sebagai negara penerima utama.
Ketiga negara ini memberikan kontribusi sebesar 1,51 persen terhadap total ekspor Kaltim, dengan nilai masing-masing USD 174,02 juta, USD 132,08 juta, dan USD 101,16 juta.
Ekspor ke Timur Tengah dan Prospek Kedepan
Ekspor Kaltim ke negara-negara Timur Tengah tercatat mencapai USD 173,98 juta atau 0,64 persen dari total ekspor. Namun, angka ini juga mengalami penurunan sebesar USD 35,26 juta atau 16,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, potensi ekspor dari Kaltim masih besar, terutama ke negara-negara ASEAN dan APEC.
Dengan perbaikan kinerja ekspor ke Vietnam dan Kamboja, serta komitmen untuk meningkatkan produksi dan diversifikasi produk ekspor, diharapkan kontribusi Kaltim terhadap ekspor nasional dapat kembali meningkat di masa mendatang.