IKNPOS.ID – Perkembangan pesat Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) memicu pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah di seluruh Kalimantan.
Sedangkan pembangunan infrastrutur yang masif di Kawasan perbatasan seperti
Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara (Kaltara) mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Namun, di sisi lain, perkembangan pesat itu juga memunculkan tantangan baru dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah.
Sadar akan tantangan dan stabilitas wilayah TNI akan menyusun kajian terkait keamanan di daerah-daerah perbatasan, untuk mendukung stabilitas Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim.
Wilayah perbatasan termasuk IKN, dinilai rawan akan ancaman dari luar seperti penyelundupan, pembalakan liar, dan kejahatan transnasional.
Tim Staf Ahli Panglima TNI dipimpin oleh Mayjen TNI Rio Firdianto dan Brigjen TNI Heri Prakosa Ponco Wibowo kemudian menyusun kajian penguatan pertahanan di pertahanan negara di perbatasan salah satunya di Kalimantan Utara (Kaltara).
Mayjen Rio Firdianto mengatakan, pembangunan infrastruktur yang masif di kawasan perbatasan, terutama di Kecamatan Sebatik, diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Namun, di sisi lain, hal ini juga memunculkan tantangan baru dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah.
Karena itu, perlu dilakukan kajian yang dipastikan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang komprehensif untuk meningkatkan ketahanan wilayah perbatasan.
Dia menjelaskan beberapa aspek yang akan menjadi fokus kajian antara lain penguatan infrastruktur perbatasan seperti pembangunan jalan, jembatan, dan pos lintas batas yang memadai.
Kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat perbatasan.
“Kerja sama lintas sektor juga sangat diperlukan, bahwa koordinasi yang lebih baik antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat perlu agar tercipta keamanan,” jelasnya,di Tanjung Selor, Selasa 8 Oktober 2024,
Pihak TNI juga menekankan perlunya pencegahan terhadap berbagai ancaman dari luar seperti penyelundupan, pembalakan liar, dan kejahatan transnasional.
Dengan adanya kajian dan langkah implementasi, ketahanan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia diyakini semakin kuat.
Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan IKN dan pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
Sementara itu, Wakapolda Kaltara Brigjen Golkar Pangarso Rahardjo yang mendampingi Tim Staf Ahli Panglima TNI mengatakan, keberadaan IKN mendorong untuk dilakukan penguatan pertahanan di wilayah perbatasan di Kaltara.
“Keberadaan IKN di Kaltim menjadi salah satu faktor yang mendorong perlunya penguatan pertahanan di wilayah perbatasan, khususnya di Kaltara,” jelasnya.