IKNPOS.ID – Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin, memberikan apresiasi atas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diiringi dengan upaya pelestarian hutan dan sumber daya alam (SDA).
Pujian tersebut disampaikan saat acara peletakan batu pertama Pusat Plasma Nutfah Nasional di Kalimantan Timur, Selasa 15 Oktober 2024.
Rut menyatakan bahwa pembangunan pusat plasma nutfah nasional ini akan berperan besar dalam melestarikan kekayaan biodiversitas di Indonesia.
Ia menekankan bahwa perlindungan biodiversitas menjadi salah satu kunci untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam di masa depan.
“Norwegia memiliki lembaga serupa, Svalbard Global Seed Vault, yang menyimpan koleksi benih dari seluruh dunia untuk melestarikan keanekaragaman hayati global di bidang pertanian dan melindungi benih tanaman pangan,” kata Rut dalam keterangan resminya, Senin 21 Oktober 2024.
Rut juga menekankan pentingnya kolaborasi yang telah terjalin antara Indonesia dan Norwegia, khususnya dalam pengendalian iklim di sektor hutan dan lahan.
Ia yakin, melalui kebijakan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Indonesia akan terus memimpin dunia dalam upaya pengurangan emisi, terutama melalui perlindungan hutan tropis.
“Pelestarian biodiversitas adalah bagian tak terpisahkan dari upaya ini,” tambah Rut, menggarisbawahi pentingnya upaya kolektif dalam menjaga alam.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjelaskan bahwa Pusat Plasma Nutfah Nasional yang berlokasi di Kelurahan Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dibangun di atas lahan seluas 93,2 hektar.
Progres pembangunan fisik saat ini mencapai 2,02 persen atau sekitar 2,04 hektar.
Siti menekankan bahwa upaya pelestarian keanekaragaman hayati melalui pengelolaan plasma nutfah merupakan langkah jangka panjang untuk menjaga sumber daya genetik.
“Langkah-langkah yang diambil mencakup pengurangan risiko kepunahan spesies terancam, mempertahankan kemurnian genetik, serta mengelola interaksi antara manusia dan satwa liar demi hidup selaras dengan alam,” ujar Siti.
Pusat plasma nutfah ini diproyeksikan memberikan manfaat yang signifikan, termasuk pelestarian keanekaragaman hayati, mendukung ketahanan pangan, serta membantu menghadapi perubahan iklim dan tantangan di sektor pertanian.
Melalui proyek ini, Indonesia berharap dapat semakin memperkuat posisinya dalam upaya global untuk melindungi lingkungan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dalam pembangunan IKN.