IKNPOS.ID – Fase pertama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan sesuai rencana dengan target pengerjaan konstruksi dari 2022 hingga 2024.
Proyek ini tidak hanya mencapai target fisik, tetapi juga berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, pada Triwulan I 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 7,26 persen, angka yang jauh melampaui rata-rata nasional dan merupakan yang tertinggi sejak 2013.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim didorong oleh sektor pertambangan dan konstruksi, yang terus tumbuh seiring dengan permintaan ekspor yang tinggi.
“Pembangunan IKN sangat berpengaruh positif terhadap sektor konstruksi,” ujar Budi dalam pernyataan resminya, Rabu 9 Oktober 2024.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti bandara VVIP dan sentra ekonomi di sekitar IKN akan meningkatkan belanja pemerintah pusat dan daerah.
Selain sektor konstruksi, geliat ekonomi masyarakat, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), juga ikut terdorong.
Mobilisasi masyarakat dan konsumsi pemerintah yang meningkat seiring pembangunan IKN berdampak pada pertumbuhan sektor perdagangan sebesar 6,85 persen pada 2023.
“Ini menjadi angka tertinggi sejak pandemi Covid-19 pada 2020,” jelas Budi.
Budi juga mencatat, bahwa pendapatan daerah Kaltim mengalami peningkatan signifikan. Pagu pendapatan pada 2024 mencapai Rp 20 triliun, naik dari Rp 14,6 triliun pada 2023, menunjukkan efek positif dari pembangunan IKN terhadap penerimaan daerah.
Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, mengonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang baik di Kaltim. Pada Triwulan I 2024, ekonomi Kaltim tumbuh 7,26 persen dibandingkan Triwulan I 2023, dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 17,44 persen.
Secara keseluruhan, Kaltim menyumbang 48,12 persen dari pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan. Menurut Yusniar, hal ini mencerminkan akselerasi kinerja ekonomi yang terus meningkat.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada 2023 mencapai 6,22 persen, melampaui rata-rata nasional yang hanya 5,05 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kaltim juga mengalami peningkatan, mencatat 67 persen pada Agustus 2024.
Angka ini hanya kalah dari Bali dan meningkat sekitar delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Yusniar menjelaskan bahwa lonjakan ini adalah hasil dari pembangunan IKN yang mendorong peningkatan pariwisata dan ekonomi lokal.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembangunan IKN telah berdampak positif pada perekonomian daerah sekitarnya. “Coba cek di BI (Bank Indonesia) Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen, kuartal kedua berapa persen.
Pembangunan sudah berdampak ke wilayah sekitar, dan pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen,” ujar Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke IKN baru-baru ini.
Pembangunan IKN fase pertama terus berlanjut sesuai rencana, dengan efek jangka panjang yang diharapkan akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kalimantan Timur dan sekitarnya.