IKNPOS.ID – Ada pemandangan menarik saat rombongan ibu negara Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin serta OASE KIM meninjau Gerakan Anak Sehat dan Posyandu di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Wury tampak menggendong balita perempuan mengenakan kerudung hitam. Yang menarik, balita perempuan itu begitu lengket dipelukan Wury, seolah tak ingin lepas dari gendongan.
Aksi balita perempuan nyaman sekali di pelukan istri Wapres Ma’ruf Amin itu menjadi sorotan awak media.
Foto Wury menggendong balita itu pun diunggah ke akun Instagram setwapres.ri.
“Wah selamat ya Dek, semoga menjadi anak yang sehat, hebat, pintar, dan berbakti kepada nusa bangsa dan agama, aamin yaa Robbal aalamiin,” tulis setwapres.ri dikutip Minggu 15 September 2024.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iriana didampingi Wury dan juga anggota OASE KIM melakukan monitoring kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, Kamis 12 September 2024.
Rombongan Irina itu juga memantau pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos dan ECO enzyme.
Saat ditemui usai acara, Ketua TP-PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar mengatakan kegiatan PMT lokal telah dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus lalu dan program tersebut dianggap berhasil.
“Tentu saja kami dengan Dinas Kesehatan merasa sangat gembira karena program ini dianggap berhasil, karena sekitar 70 persen dari anak-anak yang menjadi sasaran, baik yang T (tidak naik berat badannya) dengan yang underweight itu telah naik berat badannya,” terang Linda.
Menurut Linda, bagi anak-anak yang tidak naik berat badannya juga telah di analisis oleh Dinas Kesehatan untuk mengetahui penyebab tidak naik berat badan.
“Yang jelas ada tindak lanjut dari program ini untuk menaikan berat badan anak-anak semuanya. Apakah ada yang sakit, dan sebagainya telah ditindaklanjuti,” jelasnya.
Selain program PMT lokal, Linda juga menyampaikan atensi Ibu Iriana Joko Widodo terkait program pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos dan ECO enzyme.
“Atensi khusus dari Ibu Negara, produk-produk ini harus kita koordinasikan atau teruskan ke BPOM, artinya mereka harus punya standarisasi, sehingga pengelolaan sampah ini benar-benar sudah ada jaminannya bisa dilakukan dan tidak membahayakan kesehatan, aman untuk dipakai,” terangnya.