IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengumumkan bahwa sejak Senin 16 September 2024 masyarakat umum dapat mengunjungi Nusantara untuk melihat langsung progres pembangunan calon ibu kota baru Indonesia.
Para pengunjung juga diberi akses ke sejumlah lokasi menarik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa.
Untuk memastikan kenyamanan dan kualitas pengalaman, jumlah pengunjung ditentukan sebanyak 300 orang per hari. Masyarakat yang ingin berkunjung bisa mendaftar melalui aplikasi IKNOW, dan mendapatkan tiket secara gratis.
Para pengunjung akan dijemput menggunakan electric vehicle (EV) berupa bus yang nyaman dari kantong parkir yang tersedia di rest area IKN dan Simpang Terunen, menuju lokasi kunjungan.
Sepanjang perjalanan, pengunjung juga akan berkesempatan melihat Istana Garuda yang tengah mengalami efek patina, yaitu perubahan warna pada logam merah menjadi kehijauan akibat oksidasi.
“Dalam rencana induk pariwisata yang sedang kita proses, pariwisata juga nanti ada di KIPP. Karena Kawasan itu unik, ada Istana Garuda, ada Istana Negara, kemudian ada perkantoran dan tata kelola pemerintahan yang berbeda. Masyarakat tentu ingin tahu dan datang melihat,” jelas Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, Rabu 18 September 2024.
Pembukaan Kawasan IKN bagi masyarakat umum disambut animo tinggi. Banyak pengunjung yang ingin mengetahui seperti apa lokasi yang akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di m asa mendatang itu.
Menurut Alimuddin, para pengunjung IKN juga sudah bisa menginap di Swissotel Nusantara, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Ya, para pengunjung bisa menginap di Swissotel Nusantara atau bisa juga di beberapa penginapan di sekitar IKN,” lanjut Alimuddin.
Swissotel Nusantara sendiri memiliki 191 kamar. Hotel setinggi sembilan lantai itu terletak di lokasi strategis, di Jalan Sumbu Timur IKN. Lokasi itu berdekatan dengan Gedung Istana Garuda serta kawasan Titik Nol Kilometer IKN yang menjadi perlintasan Kereta Otonom. ​
Terverifikasi Dewan Pers