IKNPOS.ID – Pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah resmi dimulai.
Proyek yang diharapkan selesai pada Agustus 2025 ini kini telah memasuki tahap land clearing atau pembukaan lahan, serta pemasangan fondasi awal.
Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, mengonfirmasi bahwa proses pembangunan sudah berlangsung meski belum masif.
Related Post
“Sudah mulai (pasang fondasi), sudah mulai clearing, sudah mulai (pasang) titik-titik fondasi, tapi belum masif,” kata Danis dalam keterangannya, Sabtu 21 September 2024.
Istana Wapres Akan Jadi Tempat Tinggal Gibran Rakabuming Raka
Setelah rampung, Istana Wakil Presiden ini akan digunakan sebagai tempat tinggal dan kantor bagi Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Groundbreaking proyek pembangunan Istana Wapres dilakukan pada Agustus 2024, dengan target penyelesaian pada Agustus 2025.
Pembangunan Istana Wakil Presiden di IKN mencakup luas bangunan sebesar 10.038,4 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 14,8 hektare.
Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 1,4 triliun dan merupakan salah satu bagian penting dari infrastruktur yang sedang dibangun di Ibu Kota baru Indonesia.
Desain Berbasis Kearifan Lokal
Desain Istana Wakil Presiden di IKN mengadopsi konsep kearifan lokal Dayak dengan tema “Huma Betang Umai,” yang dalam bahasa Dayak berarti “Rumah Panjang Ibu”.
Filosofi ini menekankan peran sosok ibu sebagai pelindung, pengayom, dan pemelihara, serta merefleksikan esensi “Ibu Kota” dan “Ibu Pertiwi.”
Huma Betang, yang menjadi inspirasi desain, merupakan salah satu tipologi rumah tradisional terbaik di Indonesia.
Rumah panjang ini dikenal sebagai simbol kerukunan dan persatuan yang dijaga melalui nilai-nilai kejujuran,
kesetaraan, serta penghormatan terhadap alam.
Konsep ini menggambarkan keragaman yang harmonis di tengah kebhinekaan, sesuai dengan cita-cita Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan baru yang mencerminkan kekayaan budaya dan keberlanjutan alam.
Terverifikasi Dewan Pers