IKNPOS.ID – Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Riston Situmorang OSC, mengungkapkan bahwa pembangunan Basilika Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, masih dalam proses perizinan di Takhta Suci Vatikan.
“Pembangunan Basilika Nusantara, semuanya tentu seizin Vatikan. Itu sedang diproses,” ujar Riston dalam keterangannya, dikutip Selasa 17 September 2024.
Riston menjelaskan bahwa perizinan tersebut dapat segera turun apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi. Salah satu syarat utama adalah penyelesaian konstruksi bangunan basilika tersebut.
“Kalau izin sih asal persyaratan beres, gampang. Sebaliknya, yang membutuhkan waktu lama adalah peresmiannya nanti,” tambah Riston.
Menurut Riston, peresmian Basilika Nusantara tidak harus dilakukan dalam waktu dekat. Hal tersebut bisa dilakukan tahun depan, dua tahun mendatang, atau bahkan lima tahun lagi, tergantung kesiapan dan keputusan Vatikan.
Sementara itu, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menjelaskan bahwa lelang pembangunan Basilika Nusantara masih berlangsung.
Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek ini termasuk dalam kategori pekerjaan konstruksi terintegrasi dengan label tender “Pembangunan Gedung dan Kawasan Gereja di IKN”.
“Proyek ini dilelang pada 15 Agustus 2024 dengan sumber pendanaan dari APBN 2024, senilai Rp 704,9 miliar,” kata Danis.
Destinasi Wisata Rohani
Basilika Nusantara akan menjadi bagian dari Kawasan Peribadatan di IKN, yang juga mencakup Masjid Negara, Vihara, Pura, Gereja, dan Klenteng.
Mei Mumpuni, perancang Basilika Nusantara sekaligus Principal Architects dari Titik Garis Bidang, menuturkan bahwa basilika ini akan menjadi destinasi wisata rohani bagi umat Katolik di Indonesia.
“Selain menjadi gereja penting untuk kegiatan ibadah, Kompleks Basilika Nusantara ini akan menjadi destinasi wisata rohani,” ungkap Mei.
Ia menambahkan bahwa desain basilika tersebut menggabungkan konsep klasik dengan elemen Nusantara, khususnya konsep Indonesia yang lebih spesifik.
Dengan pembangunan ini, Basilika Nusantara diharapkan dapat menjadi ikon baru di IKN yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga simbol keberagaman dan persatuan Indonesia.