IKNPOS.ID – Sejak dipilih menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan dunia. Masyarakat jadi ingin tahu lebih dalam lagi mengenai Kalimantan Timur, termasuk budayanya.
Kalimantan Timur memiliki banyak budaya yang dilestarikan hingga saat ini. Bahkan, Kalimantan Timur sebelumnya sudah terkenal karena beragam budaya yang dimilikinya.
Terutama di sub sektor seni pertunjukan, Kalimantan Timur memiliki banyak tarian-tarian yang beragam.
Sebagai upaya pelestarian budaya, tari tradisional khas Kalimantan Timur menjadi salah satu seni pertunjukan yang sukses.
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Kalimantan Timur untuk menyaksikan tari-tarian tradisional.
Ada beberapa tarian trandisonal khas Kalimantan Timur sering ditampilkan di even festival budaya kenegaraan.
Berikut enam seni pertunjukan tarian khas Kalimantan Timur wajib dikenaliL
Tari Datun Ngentau
Tari Datun Ngentau, sebuah tarian adat Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Tarian yang sudah berkembang sejak zaman nenek moyang, dan kerap ditampilkan dalam upacara Mecaq Undat ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas hasil panen padi yang diperoleh.
Tak hanya mengandung makna mendalam, gerakan tarian Datun Ngentau memiliki arti tersendiri.
Misal, gerakan hentakan kaki dan gerakan maju menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak Kenyah yang bergantung pada tenaga maupun kekuatan manusia secara fisik, seperti jalan kaki, hingga masuk-keluar hutan dan naik gunung.
Sementara gerakan lambaian dan ayunan tangan pada Tari Datun Ngentau melambangkan wujud syukur dan kegembiraan, sekaligus memohon keselamatan serta dijauhkan dari pengaruh jahat.
Tari Hudoq
Tari Hudoq menjadi salah satu seni pertunjukan di Kalimantan Timur yang sukses menarik perhatian banyak wisatawan.
Para penari memakai topeng kayu besar, serta tubuhnya ditutupi dengan daun pisang, daun kelapa, dan daun pinang. Tarian Hudoq selalu ditampilkan dalam Festival Hudoq Pekayang.
Tari Hudoq adalah tarian tradisional Suku Dayak Modang yang memiliki unsur estetis dan kental dengan hal-hal mistis.
Menurut kepercayaan, tarian tradisional ini merupakan permohonan kepada sang Pencipta agar hasil panen melimpah, mengharapkan kesejahteraan, serta suasana damai, tertram, dan harmonis antara manusia dengan alam.
Tari Burung Enggang
Tari Burung Enggang atau Tari Kancet Lasan adalah tarian yang berasal dari Suku Dayak Kenyah ini untuk menyambut pahlawan peran yang menang dalam peperangan.
Namun, kali ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu pemerintahan, tamu kebesaran, serta upacara adat.
Menurut kepercayaan, Tari Burung Enggang dilambangkan sebagai simbol perpindahan masyarakat Dayak Kenyah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat lokal yang dulunya sering berpindah tempat untuk mencari keselamatan dan menghindari perang antar suku.
Tari Jepen
Tari Jepen merupakan tarian tradisional yang sudah banyak dipengaruhi budaya Melayu dan Islam. Para penari menggunakan busana perpaduan khas Melayu yang Islami, serta campuran budaya Indonesia. Iringan musik pun menggunakan musik Tingkilan, salah satu musik khas Kutai.
Tari Jepen mengisahkan tentang seorang gadis penduduk Suku Kutai yang memiliki rutinitas berladang. Mulai dari menebar benih sejak subuh, hingga proses menanam padi.
Tari Jepen kerap dilambangkan sebagai bentuk kerja keras, gotong royong, sekaligus bentuk syukur dan doa kepada Tuhan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Tari Punan Letto
Tari Punan Letto, yakni sebuah tarian tradisional Suku Dayak Kenyah yang sarat akan makna. Berasal dari kata “punan” yang berarti merebut, serta kata “letto” yang berarti gadis.
Tari tradisional khas Kalimantan Timur ini berkisah tentang seorang pemuda yang memperebutkan seorang gadis dan mempertahankannya dengan berani.
Hal inilah yang kerap menjadikan Tari Punan Letto sebagai bentuk siap suku Dayak Kenyah yang gigih mempertahankan miliknya.
Tari Ganjur
Tari Ganjur, atau lebih sering dikenal dengan Kanjar Ganjur merupakan tarian istana dan menjadi simbol kekuasaan sultan.
Tarian ini hanya ditampilkan dalam upacara tertentu yang bersifat tertutup.
Saat ini, Tari Ganjur menjadi seni pertunjukan Kalimantan Timur yang dikemas dalam bentuk ritual dalam upacara adat, Upacara Erau.
Uniknya, para penari dan pemain musik yang tergabung bukanlah sembarang orang. Melainkan hanya laki-laki dari keturunan atau kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.