IKNPOS.ID – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp 600 triliun untuk bertransformasi menjadi Kota Global.
Rencana ambisius ini diusung setelah pemerintah pusat memutuskan memindahkan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Heru Budi menjelaskan, bahwa perubahan besar ini didorong oleh Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta yang disahkan oleh DPR pada Mei 2024.
Seiring berjalannya waktu, Jakarta akan melepas statusnya sebagai ibu kota negara dan berfokus memperkuat perannya sebagai pusat ekonomi global di Asia Tenggara dalam dua dekade mendatang.
“Untuk mewujudkannya, Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 600 triliun,” kata Heru Budi dalam pembukaan Jakarta Investment Festival di Kuningan, Jakarta, Sabtu, 7 September 2024.
Sementara kemampuan fiskal daerah hanya mencapai kurang lebih Rp 80 triliun setiap tahunnya,” sambungnya.
Tantangan Fiskal dan Kebutuhan Investasi
Dengan anggaran yang sangat besar, Heru Budi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memerlukan dukungan investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Jakarta sebagai Kota Global.
Pada triwulan II-2024, realisasi investasi kumulatif Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jakarta mencapai Rp 62 triliun, yang setara dengan 14,5 persen dari total realisasi penanaman modal nasional pada periode yang sama.
Selain itu, Jakarta juga berkontribusi sebesar 15,54 persen terhadap perekonomian Indonesia.
Anggaran IKN Menurun di 2025
Sementara itu, anggaran proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur pada 2025 mengalami penurunan signifikan.
Anggaran untuk IKN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 hanya dialokasikan sebesar Rp 143,2 miliar.
Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan anggaran tahun 2024 yang mencapai Rp 42,5 triliun.
Perubahan ini mencerminkan adanya upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan IKN dan percepatan pembangunan di daerah-daerah lain, termasuk Jakarta, yang tengah berupaya menuju status Kota Global.