IKNPOS.ID – Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) harus siap menyambut adanya keragaman yang akan terjadi di IKN (Ibu Kota Nusantara).
Bukan hanya soal perubahan infrastruktur fisik. Tetap juga dinamika sosial dan budayanya.
Dinamika ini akan terjadi seiring pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara dalam beberapa waktu ke depan.
Migrasi besar-besaran ke IKN diprediksi bakal menghadirkan beragam latar belakang agama dan budaya.
“Karena itu, masyarakat Kaltim harus siap menyambut perubahan demografi yang signifikan ini. Terutama dari sisi sosial dan budaya,” kata Asisten Deputi Moderasi Beragama Kemenko PMK, Profesor Asep Sunandar, pada Senin, 9 September 2024.
Dia menyebut perubahan besar akan terjadi di IKN dan Kalimantan Timur. Khususnya pada aspek mentalitas masyarakat.
Sebelumnya, masyarakat Kaltim homogen. Namun, ke depan akan berhadapan dengan masyarakat heterogen.
“Mereka berasal dari berbagai daerah dan keyakinan agama. Ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama,” imbuhnya.
Kemenko PMK melalui Deputi Moderasi Beragama siap mendukung masyarakat sekitar IKN agar lebih siap menghadapi perubahan tersebut.
“Kami akan melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman melalui modul, diklat, serta simposium. Ini penting agar masyarakat tidak kaget dengan perubahan dan terhindar dari culture shock,” paparnya.
Harapannya, dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, tercipta harmonisasi di antara berbagai kelompok masyarakat yang akan tinggal di IKN.
Terkait kesiapan kerukunan beragama di Kaltim, lanjut Asep, daerah seperti Samarinda dan Balikpapan telah memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi dan toleransi yang baik.
“Contoh, pelaksanaan MTQ di Samarinda berjalan lancar berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Termasuk umat Hindu, Kristen, Katolik, dan Konghucu,” urainya.
Toleransi yang telah tumbuh di masyarakat menjadi modal penting dalam menyambut IKN sebagai kota yang inklusif dan moderat.