IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan menjadi sebuah Future Smart Forest City of Indonesia yang mengusung konsep “kota dunia untuk semua”.
Karena itulah Pembangunan IKN mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.
Dari semua harapan baik dari proses pembangunan IKN itu, wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) sesungguhnya menyimpan segudang surga pariwisata yang sangat potensial untuk menjadi favorit wisatawan.
Sayangnya, promosi pariwisata selama ini Sebagian besar masih tentang Raja Ampat di Papua Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.
Padahal Kalimantan Timur memiliki begitu banyak destinasi wisata bahari atau marine tourism.
Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tahun lalu pernah menggelar perjalanan wisata pengenalan atau familiarization trip (famtrip) ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Famtrip mengundang media lokal dan nasional untuk mengunjungi sejumlah pulau. Tujuannya, untuk mempromosikan sektor pariwisata di Kabupaten Berau.
Dari famtrip diharapkan dapat tercipta sebuah travel pattern “Paket Wisata IKN”, dengan pola perjalanan meliputi wilayah IKN, Samarinda, dan Balikpapan.
Setidaknya ada empat pulau yang indah dan layak untuk dijelajahi saat berada di IKN, apa saja?
Pulau Maratua
Pulau Maratua menawarkan keindahan bawah laut yang memesona dan memanjakan mata, serta pantai dengan hamparan pasir putih yang luas dan air laut sangat jernih seperti kristal.
Banyak wisatawan yang menjuluki Pulau Maratua dengan sebutan serpihan surga yang dianugerahkan Tuhan kepada Kalimantan.
Wisatawan bisa melakukan berbagai macam aktivitas wisata di pulau ini. Mulai dari berenang, snorkeling, menyelam, menikmati keindahan matahari terbenam, bermain air di bibir pantai, berburu foto, atau sekadar berjemur dan menikmati wisata kuliner.
Pulau Kakaban
Pulau Kakaban berjarak sekitar 25 menit dari Pulau Maratua yang dapat ditempuh dengan menggunakan speedboat. Pulau Kakaban memiliki destinasi andalan berupa Danau Kakaban.
Di danau ini, hidup sekumpulan stingless jelly fish atau ubur-ubur yang tidak menyengat, yang konon hanya ada di dua tempat di dunia, yaitu di Danau Kakaban dan di Filipina.
Untuk menuju ke Danau Kakaban, wisatawan harus berani menjalani tantangan trekking sejauh 500 meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Dan ada aturan khusus yang berlaku bagi wisatawan yang ingin berenang atau snorkeling di Danau Kakaban ini. Yang pertama adalah mereka dilarang memakai sunblock karena dikhawatirkan akan merusak habitat ubur-ubur.
Kedua, tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu renang kaki katak supaya tidak melukai habitat ubur-ubur.
Ketiga, tidak boleh memegang atau mengangkat ubur-ubur ke atas air karena dikhawatirkan ubur-ubur akan kehilangan keseimbangan.
Dan terakhir, saat turun ke danau harus menggunakan anak tangga yang tersedia dan juga dilarang untuk melompat.
Pulau Sangalaki
Pulau nan eksotis ini menjadi salah satu tempat konservasi penyu di Indonesia. Menurut salah satu petugas di Pulau Sangalaki, setiap tahunnya terdapat sekitar 3.700 penyu yang bertelur di Pulau Sangalaki.
Di wilayah ini, tukik yang normal akan dibiarkan kembali ke habitatnya di laut secara alami, sedangkan tukik yang berisiko tak bertahan hidup di alam, akan ditempatkan ke dalam sebuah kolam untuk dilepaskan ke laut pada malam hari.
Mereka tidak dilepaskan saat siang hari karena dikhawatirkan akan dimangsa oleh predator.
Pulau ini juga menawarkan keindahan biota laut. Tak heran, banyak penyelam dari berbagai belahan dunia mendatangi Pulau Sangalaki.
Terdapat beberapa spot diving yang memiliki karakteristik yang berbeda, diantaranya Channel Entrance, Coral Gardens, Turtle Town, Sandy Ridge, Manta Run, Sherwood Forest, Manta Parade, dan Manta Avenue.
Hanya para penyelam yang berlisensi yang bisa menjelajahi semua taman bawah laut di pulau ini. Namun, penyelam pemula tidak perlu khawatir karena mereka bisa menikmati dengan mengambil paket fun diving.
Pulau Derawan
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Derawan, wisatawan akan disambut oleh hamparan pasir putih yang luas di sepanjang bibir pantai.
Pulau ini merupakan salah satu spot diving terbaik di Indonesia. Di wilayah ini, terdapat sekitar 872 spesies ikan dan 507 jenis terumbu karang.
Kepulauan Derawan juga menjadi rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi, seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda, dan beberapa spesies lainnya.
Tak hanya penikmat wisata bawah laut, Pulau Derawan juga bisa menjadi pilihan destinasi liburan bagi keluarga. Untuk anak-anak, bermain air di pantai, membuat istana pasir, atau mencari kerang dan bebatuan di pinggir pantai, akan menjadi aktivitas menyenangkan yang tak terlupakan.
Goa Halo Tabung
Goa Halo Tabung terletak di Pulau Maratua. Goa ini memiliki keunikan tersendiri karena di dalamnya terdapat danau air yang memiliki kedalaman air lebih dari 35 meter.
Air di danau Goa Halo Tabung ini berwarna biru dan sangat jernih. Menurut masyarakat lokal, sampai saat ini belum ada yang menyelami goa ini hingga ke dasar karena di dalam danau terdapat celah yang sempit dan belum diketahui ujungnya. Dalam bahasa lokal, ‘halo’ berarti ceruk (lagoon).
Di destinasi ini, wisatawan dapat melakukan aktivitas wisata yang cukup menguji adrenalin, yaitu free diving dan terjun dari atas danau.
Beredar mitos di kalangan masyarakat sekitar bahwa siapapun yang mencuci wajahnya menggunakan air di Goa Halo Tabung, maka orang tersebut akan menjadi awet muda.