IKNPOS.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan akan terus melakukan advokasi untuk memastikan masyarakat adat tidak mengalami penggusuran di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kemarin kan juga sempat mendengar berita isu penggusuran, lalu kami langsung turunkan tim di daerah Kabupaten Sepaku, koordinasi dengan kepala desa dan pemangku adat,” jelas Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, Jumat 6 September 2024.
“Pada prinsipnya tidak ada penggusuran dari OIKN. Namun persoalan yang ada, banyak bangunan yang disewa oleh orang luar, sehingga terangkat isu tersebut,” lanjut Sjamsul.
Menurut Sjamsul, terkait isu penggusuran tersebut, advokasi yang dilakukan melalui OIKN, proses ganti ruginya sudah tertangani dengan baik sampai sekarang.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 14 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Lestari mengemukakan, saat ini pihaknya tengah menginventarisasi data masyarakat adat yang tinggal berbatasan dengan wilayah IKN.
“Jadi tahun ini kami sedang menginventarisasi, menurut kami yang paling penting adalah masyarakat adat di kabupaten-kabupaten yang nanti berbatasan dengan IKN, itu yang perlu disiapkan, misalnya Kutai Barat, Kutai Kartanegara, itu kan wilayah-wilayah yang kalau ditarik garis jaraknya hanya 30 menit sampai satu jam,” tuturnya.
Ia menegaskan, pada prinsipnya, masyarakat adat di IKN yang perlu pendamping atau berdiskusi terkait masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan budaya, maka bisa berkoordinasi dengan BPK wilayah 14.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan kementerian-kementerian untuk berkoordinasi terkait dengan masalah-masalah adat karena pada prinsipnya, sesuai dengan janji Presiden Jokowi, meskipun ada IKN tetapi tetap mengedepankan budaya lokal dan kami komitmen juga untuk itu, bahwa meskipun ada IKN, kami tetap menyiapkan generasi muda dan masyarakat adat di sekitar situ untuk tetap bisa mempertahankan budayanya dan terus bertahan,” ujarnya.