IKNPOS.ID – Sejumlah tantangan harus dihadapi BUMN konstruksi dalam membangun infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu BUMN yang terlibat, PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi dalam membangun Bandara Nusantara.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan, pembebasan lahan dan curah hujan tinggi menjadi tantangan sendiri dalam penyelesaian proyek ini secara keseluruhan, dengan target penyelesaian proyek dan beroperasi 7 (tujuh) bulan sejak proyek dimulai.
“Menghadapi tantangan tersebut, kami melakukan pembentukan tim khusus pembebasan lahan, yang terdiri dari berbagai pihak terkait termasuk jajaran pemerintahan, aparat keamanan, kementerian, dan para tokoh desa,” jelas Adjib, Kamis 26 September 2024.
“Sedangkan untuk memantau curah hujan yang tinggi, kami bekerjasama dengan BMKG untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), serta meningkatkan jumlah sumber daya alat maupun tenaga kerja hingga 2 (dua) kali lipat guna memastikan setiap tahapan pekerjaan dapat diselesaikan secara cepat dan efisien sekaligus menjaga kualitas hasil akhir proyek,” lanjutnya.
Adjib juga menyampaikan bahwa dalam menjaga mutu dan kualitas pekerjaan, proyek ini memanfaatkan beberapa teknologi pendukung dan strategi penanganan untuk memastikan hasil yang optimal.
Salah satunya penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk mempercepat proses perhitungan progres pekerjaan, juga menggunakan material Lightone (Walline) untuk pelapis dinding interior dan fasad, serta material bitumen di bagian atap.
“Pembangunan Gedung Bandara Nusantara serta fasilitas sisi darat lainnya yang progresif hingga terlaksananya pendaratan perdana ini tak lepas dari dukungan Pemerintah dan sejumlah stakeholder terkait,” kata Adjib.
Menurutnya, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target dengan menjaga standar kualitas dan keselamatan kerja guna mendukung kelancaran aktivitas serta mobilitas di IKN nantinya.