IKNPOS.ID – Borneo FC sukses mencuri satu poin saat bertandang ke markas PSS Sleman dengan hasil imbang 1-1 dalam laga pekan keempat Liga 1 Indonesia yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Kamis 12 September 2024.
Meski harus bermain dengan 10 pemain selama lebih dari satu jam setelah kiper utama mereka, Nadeo Argawinata, mendapat kartu merah, pelatih Pieter Huistra mengaku tetap puas dengan penampilan anak asuhnya.
Menurut Huistra, timnya tampil dominan sejak awal pertandingan dan sempat mengancam pertahanan PSS Sleman melalui serangan-serangan cepat.
“Pada awal pertandingan, kami bermain sangat baik dan mendominasi. Tetapi kartu merah untuk Nadeo mengubah segalanya. Kami harus mengganti Leo Guntara dengan kiper cadangan, Angga Saputra, untuk menyeimbangkan tim,” ungkap pelatih asal Belanda tersebut.
Kartu Merah Ubah Jalannya Pertandingan
Huistra menjelaskan bahwa kartu merah Nadeo di babak pertama memaksa timnya mengubah strategi dan melakukan pergantian pemain signifikan untuk menjaga keseimbangan permainan.
Meskipun kehilangan satu pemain, Borneo FC tetap berusaha menciptakan peluang dan menjaga pertahanan mereka dengan baik.
“Meski bermain dengan 10 pemain, saya melihat tim terus mencoba menciptakan peluang. Keputusan memasukkan Angga Saputra sebagai pengganti Nadeo adalah langkah yang tepat. Dia bermain solid dan membantu tim menghadapi serangan PSS Sleman,” jelas Huistra.
Gol Bunuh Diri dan Kejar Poin
Pertandingan semakin dramatis ketika di menit ke-75, pemain belakang Borneo FC, Nduwarugira, mencetak gol bunuh diri saat mencoba menghalau bola. Gol ini membuat PSS Sleman unggul 1-0, namun Borneo FC tidak menyerah dan terus mencoba menekan lawan.
“Kami bermain baik dan menciptakan tiga hingga empat peluang berbahaya. Sayangnya, gol bunuh diri itu mengubah hasil pertandingan. Namun, saya bangga dengan performa tim, dan saya merasa kami layak mendapatkan tiga poin,” ujar Huistra.
Kiper Aktif dalam Permainan
Menanggapi kartu merah yang diterima Nadeo, Huistra menegaskan bahwa hal itu merupakan bagian dari taktik tim yang menginginkan penjaga gawang lebih aktif dalam permainan.
“Itu hanya kesalahan kalkulasi. Kami memang menginginkan kiper lebih terlibat dalam penguasaan bola, termasuk keluar dari kotak penalti,” katanya.
Tetap Bersyukur
Salah satu pemain Borneo FC, Dandy Sonriza, juga menyampaikan rasa syukurnya atas hasil imbang tersebut.
Ia menilai bahwa mendapatkan satu poin di kandang PSS Sleman adalah pencapaian yang baik, mengingat timnya harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama.
“Alhamdulillah kami berhasil membawa pulang satu poin. Mungkin ini bukan hasil yang kami harapkan, terutama setelah kartu merah Nadeo, tapi kami tetap bersyukur,” ucap Dandy.
Dengan hasil imbang ini, Borneo FC berhasil menjaga posisinya di papan tengah klasemen sementara Liga 1 Indonesia, sementara PSS Sleman juga tetap berada di jalur kompetitif musim ini.