IKNPOS.ID – Enam mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (Itera) mendapatkan kesempatan istimewa untuk terlibat langsung dalam salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Pengalaman ini tidak hanya memberi mereka pengetahuan praktis yang berharga, tetapi juga membuka peluang cerah dalam karier di dunia teknik sipil.
Enam mahasiswa tersebut, Laksamana Putra Syah, Exa Achwaddah, Muhammad Daffa Athaya, Rizki Adithya Wibowo, M. Raka Radanta, dan M. Bintang Areztyo Dawan, berhasil mengikuti program magang di IKN melalui usaha mandiri. Mereka mengajukan diri ke PT Brantas Abipraya, salah satu kontraktor utama proyek IKN, dan berhasil diterima.
Kesempatan ini, yang awalnya berupa program kerja praktik, kemudian diubah menjadi magang dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memungkinkan konversi hingga 10 SKS setelah melaksanakan kerja praktik selama dua bulan.
“Program ini awalnya hanya kerja praktik, namun dengan adanya peraturan baru yang memungkinkan magang MBKM, kami memanfaatkannya untuk mendapatkan pengalaman lebih dengan konversi SKS,” ujar Laksamana, seperti dikutip dari itera.ac.id, Rabu 11 September 2024.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan praktis di lapangan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari selama perkuliahan. Selain itu, mereka berharap dapat membangun jaringan yang bermanfaat bagi karier mereka di masa depan.
Dalam program magang ini, mereka terlibat langsung dalam pembangunan Rumah Susun ASN 4 di IKN, memberikan kontribusi nyata dalam proyek pembangunan nasional tersebut.
“Kami merasa sangat bangga bisa diterima dalam program ini. Sebagai perwakilan Itera dari Teknik Sipil angkatan 2021, kami diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan IKN, khususnya di proyek Rumah Susun ASN 4,” ungkapnya.
Di lokasi proyek, keenam mahasiswa tersebut berperan dalam berbagai aspek pekerjaan, termasuk pengawasan mutu (Quality Control), drafter, dan operasional. Mereka berharap pengalaman ini dapat menginspirasi rekan-rekan satu angkatan maupun angkatan berikutnya untuk berani mengambil kesempatan, bahkan di luar daerah asal mereka.