Saat ini Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte ultimate (utama) untuk menunjang operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya, dengan rute dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km. Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 km.
Trem Otonom Terpadu ini akan menjadi teknologi pertama di Indonesia yang diuji coba tanpa rel, menggunakan baterai yang dipandu oleh marka jalan.
Ali menegaskan uji coba moda transportasi ini dilakukan untuk menilai keandalan teknis, interoperabilitas, keekonomisan, dan transfer pengetahuan sebelum penerapan di Indonesia khususnya di IKN kedepannya.
Sinergi antara Kementerian dan Lembaga dalam pembangunan Nusantara menunjukkan bahwa pembangunan Nusantara dalam aspek sektoral pun dilakukan dengan tetap mengimplementasikan prinsip 4 K, yaitu komunikasi, koordinasi, konsolidasi, dan kolaborasi, layaknya one map, one plan, one policy (satu peta, satu perencanaan, satu kebijakan).
Artinya dari mulai perencanaan sampai implementasi, pemerintah sepenuhnya bahu-membahu, semua lini dan sektor terus bekerja sama membangun Nusantara termasuk para stakeholders (pemangku kepentingan).
Keberhasilan Trem Otonom tersebut juga ditentukan oleh partisipasi seluruh pihak termasuk masyarakat yang perlu mempersiapkan diri untuk hidup di area dan era yang memerlukan pembaharuan dari budaya bekerja dalam peradaban baru yang akan diwujudkan, termasuk dalam penggunaan kendaraan otonom sebagai transportasi massal.