IKNPOS.ID – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, telah mengumumkan visi ambisiusnya untuk Jakarta pasca pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Mengusung slogan “Koalisi Jakarta Baru menuju Jakarta Maju,” Ridwan Kamil bertekad untuk membawa Jakarta ke era baru yang lebih maju dan berkembang.
“Nama koalisinya sama dengan nama slogannya, yaitu Koalisi Jakarta Baru menuju Jakarta Maju,” ujar Ridwan Kamil dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Ridwan Kamil memaparkan visinya ini saat berdiskusi langsung dengan Calon Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Raka, dalam acara deklarasi bersama dengan Suswono, yang menjadi pasangannya dalam Pilkada DKI mendatang.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa visi “Jakarta Baru” ini bertujuan untuk mereimajinasi dan mengarahkan Jakarta pasca pemindahan ibu kota, agar dapat tetap menjadi kota yang maju dan relevan.
Menurutnya, melalui reimajinasi ini, Jakarta akan bertransformasi menjadi kota yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
“Kami akan bekerja keras dan belajar untuk memberikan komunikasi politik yang efektif demi memaksimalkan implementasi visi misi kami dalam lima tahun ke depan,” kata Ridwan Kamil.
Melalui komunikasi politik yang kuat, Ridwan Kamil berharap dapat menyelesaikan berbagai keluhan warga Jakarta secara bertahap.
Rencana ini mencakup kegiatan bertajuk “reimajinasi Jakarta,” di mana pemerintah akan bekerja sama dengan warga untuk menciptakan solusi bersama terhadap masalah-masalah kota.
Sebagai bentuk dukungan politik, sebanyak 12 partai politik telah secara resmi menandatangani piagam dukungan untuk mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.
Partai-partai tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Terverifikasi Dewan Pers