IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kembali menjadi pusat perhatian dengan rencana peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek investor ke-8 yang akan digelar pada bulan September mendatang.
Prosesi ini diprediksi melibatkan proyek dari investor asing, menandai semakin kuatnya minat global terhadap pengembangan IKN.
Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, mengungkapkan bahwa pada bulan depan sejumlah perusahaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, akan memulai proyek mereka di IKN.
“Mudah-mudahan ada yang internasional, doain,” kata Jaka Santos saat di Kementerian Keuangan, ditulis Rabu 28 Agustus 2024.
Meski begitu, Jaka belum bisa merinci proyek-proyek spesifik yang akan groundbreaking serta asal perusahaan yang terlibat. Informasi lebih lanjut terkait hal ini dipegang oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono.
Menurut Jaka, investor asing yang berpotensi groundbreaking bergerak di sektor properti dan kemungkinan besar terlibat dalam proyek IKN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Properti katanya. Kayanya ya. Kalau nggak salah ya (yang KPBU). Pak Agung (yang tau) itu,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN (OIKN), Basuki Hadimuljono, telah memberikan bocoran bahwa akan ada tujuh investor yang siap melakukan groundbreaking proyek di IKN pada bulan September.
“Ada 7 investor yang mau groundbreaking,” kata Basuki usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI di Senayan.
Basuki menjelaskan bahwa sektor-sektor yang akan groundbreaking meliputi pendidikan, hotel, properti, hingga pusat olahraga atau sport center. Namun, Basuki belum bisa memastikan nilai total investasi dari proyek-proyek tersebut.
Untuk minat investasi sendiri, berdasarkan letter of intent (LoI) yang diterima OIKN, tercatat ada 472 LoI.
Dari jumlah tersebut, sekitar 220 LoI dikategorikan sebagai investor potensial yang berpeluang besar merealisasikan pembangunan di IKN.
“Dari 60 yang kemarin sudah 5 investasi. Bulan depan mudah-mudahan 7-8 lagi,” ungkap Basuki.
Secara keseluruhan, IKN telah mengantongi investasi senilai Rp 56 triliun dari tujuh tahap groundbreaking yang telah dilakukan. Sementara itu, dana APBN yang telah dialokasikan untuk pengembangan IKN mencapai Rp 85 triliun.
Dengan adanya investor asing yang siap berpartisipasi dalam pembangunan IKN, proyek ini diharapkan semakin mendongkrak perkembangan ekonomi dan infrastruktur di wilayah Kalimantan Timur serta menarik lebih banyak investasi di masa mendatang.