IKNPOS.ID – Uji coba kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus dilakukan.
Pada Senin, 5 Agustus 2024, dilakukan uji fisik pada kereta otonom oleh Tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Uji fisik hari ini difokuskan pada aspek-aspek tertentu. Besok direncanakan akan dilakukan uji jalan yang lebih komprehensif,” ujar P. Sinaga, dari penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian Dirjen Perketaapian.
Pada Selasa, 6 Agustus 2024, dilakukan uji kelayakan oleh oleh Direktur Jenderal Perketaapian Kemenhub.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menyatakan rencananya terdapat dua trainset yang diujicobakan dan dilaksanakan untuk proses Proof of Concept (PoC) ART.
Satu trainset (3 gerbong) saat ini sudah berada di lokasi IKN. Satu train set lainnya sedang dalam pengurusan impor sementara di pelabuhan Kariangau Terminal Balikpapan.
“Proof of Concept (PoC) secara keseluruhan ditargetkan untuk dapat dilakukan pada tanggal 10 Agustus setelah pengecekan kelayakan trainset oleh tim teknis Kemenhub,” kata Berawi.
Pengujian kereta otonom tanpa rel set pertama pada tahap perdana selesai sekitar pukul 17.00 Wita.
Kereta produksi CRRC Qingdao Sifang Co itu dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan, dari kondisi mesin, badan kereta, roda, hingga interior kereta
Kereta otonom yang telah tiba di Kalimantan Timur ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 17 Agustus mendatang. Kota Nusantara menjadi pionir dalam mengadopsi teknologi transportasi masa depan yang canggih dan efisien.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kereta otonom tanpa rel yang diuji coba di IKN merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan China Railway Construction Corporation Limited (CRCC).
Kereta ini menggunakan skema pembelian layanan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kereta ART memiliki tiga gerbong dengan kapasitas total mencapai 200 penumpang.
Yang menarik, kereta ini menggunakan tenaga listrik dan tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga ramah lingkungan.
Budi berharap kereta otonom ini dapat menjadi ikon transportasi di IKN dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi serupa.