IKNPOS.ID – Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) kerap terganggu oleh curah hujan tinggi. Karenanya, dukungan teknologi modifikasi cuaca sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pembangunan.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, operasi teknologi modifikasi cuaca yang bergulir 10 hari terakhir di IKN telah membantu aktivitas pengerjaan konstruksi selesai sesuai target.
“Kami ingin memastikan operasi teknologi modifikasi cuaca yang digelar oleh BNPB sudah 10 hari yang lalu ini berjalan lancar dan paling sudah 99 sorti,” kata Suharyanto, Sabtu 3 Agustus 2024.
Sorti yang dimaksud berupa jumlah penerbangan pesawat Cessna dari Base Ops di Bandara APT Pranoto Samarinda dengan membawa 1 ton bahan NaCl (natrium klorida) atau yang juga dikenal dengan garam dapur, atau halit.
Senyawa kimia tersebut kemudian disemai di bibit awan hujan dengan tujuan meredistribusi curah hujan di sekitar area pengerjaan konstruksi IKN.
“Kalau kita lihat cuaca hari ini, alhamdulillah enak ya, tidak terlalu hujan, tapi tidak terlalu panas, sehingga praktis mendukung target pengerjaan IKN,” katanya.
Pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi dengan Otoritas IKN terkait beberapa permintaan atas kesiapan menghadapi bencana meteorologi basah dan sudah koordinasi tindakan.
Sementara itu, salah satu area konstruksi yang terbantu oleh modifikasi cuaca berupa pengaspalan jalan yang berada di kawasan strategis Penajam Paser Utara, dekat dengan pusat pembangunan IKN. Pengaspalan di Jalan Negara itu telah memasuki tahap krusial menjelang perhelatan HUT Ke-79 RI.
Jalan ini menjadi salah satu akses utama menuju kawasan IKN yang memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas dan konektivitas regional.
Pengaspalan jalan berlangsung selama 24 jam dalam situasi tanpa hujan, dimulai dengan tahap persiapan lahan, di mana tim konstruksi mengerok aspal lama dan perbaikan struktur dasar jalan untuk memastikan kestabilan dan ketahanan.