IKNPOS.ID – Balikpapan, merupakan salah satu sebuah kota di Kalimantan Timur yang terkenal dengan kebersihannya, namun kini tengah menghadapi tantangan baru terkait peningkatan volume sampah.
Peningkatan ini diduga kuat sebagai imbas dari kehadiran Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tengah berkembang i di Kalimantan Timur.
Di antaranya, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia hingga proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi Kota Balikpapan ini penduduk tetapnya sudah lumayan banyak, ditambah lagi ada beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) atau proyek besar. Seperti pengembangan kilang atau RDMP, kemudian yang terbaru adalah IKN,” kata Hariyanto selaku Kepala Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar dikutip dari Nomorsatukaltim.com, Minggu 4 Agustus 2024.
Menurut data yang dihimpun oleh UPTD TPA Manggar volume sampah yang masuk ke TPA Manggar mengalami peningkatan yang signifikan.
Berikut total jumlah berat volume sampah setiap tahun dan harinya dari 2019-2022:
- 2019 sampah 135.277,29 ton per tahun, 357,10 ton per hari
- 2020 sampah 132.182,06 ton per tahun, 362,14 ton per hari
- 2021 sampah 135.277,29 ton per tahun, 370,62 ton per hari
- 2022 sampah 136.791,58 ton pertahun, 374,77 ton per hari
“Dari data rekap setiap tahun ada peningkatan sampah yang masuk di TPA kami. Mungkin di 2024 bisa tembus 400 ton lebih per harinya. Dampaknya otomatis zona landfill kami jadi cepat penuh,” ujarnya.
Menurut Hariyanto, pendatang yang masuk ke Kota Balikpapan karena pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) memberikan sumbangsih sampah yang lebih banyak.
“Mungkin secara Kartu Tanda Penduduk (KTP) masih daerah asal, tapi orangnya berkerja di Kota Balikapapan. Akhirnya sampah juga tertinggal di kota ini, itulah yang menyebabkan peningkatan volume sampah,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi volume sampah yang masuk di TPA Manggar tersebut, dengan menjalankan beberapa program utama pengolahan sampah.
“Kami mempunyai beberapa program pengolahan sampah yaitu pengolahan kompos, Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), Pemanfaatan gas metana (CH4), dan program terbaru budidaya Magot (larva seperti belatung) dari jenis lalat tentara hitam,” pungkasnya.