IKNPOS.ID – Sejalan dengan konsep pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu kota hutan (forest city) dan kota pintar (smart city), salah satu BUMN yang terlibat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, akan tetap mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan proyek di IKN.
“WIKA berupaya untuk meminimalisir dampak lingkungan yang berpotensi muncul dari adanya pembangunan proyek dan siap untuk mendukung Kementerian PUPR dalam program penghijauan di sepanjang lokasi proyek,” ungkap Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, seperti dikutip dari website resmi Wika.
Saat ini, WIKA tengah mengerjakan proyek infrastruktur dasar di IKN. Ada 6 proyek dengan nilai Rp5,8 triliun yang ditangani WIKA di IKN. Enam proyek tersebut aadalah Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, dan Jaringan Perpipaan Air Limbah.
Kemudian Gedung Kantor Presiden, Gedung Istana Negara, dan Lapangan Upacara di Kawasan Istana Kepresidenan IKN. Tiga proyek terakhir merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) bersama dengan perusahaan lain.
Salah satu upaya WIKA terhadap pelestarian lingkungan diwujudkan dengan melaksanakan reboisasi serta penyediaan area persemaian di proyek Jalan Tol KKT Kariangau-Simpang Tempadung untuk pohon-pohon yang akan ditanam di IKN.
WIKA juga bekerjasama dengan bank sampah lokal untuk mengelola sampah-sampah yang dihasilkan di proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur. Dengan kerjasama tersebut, limbah semen cucian mixer akan disalurkan ke biopori residu untuk digunakan kembali untuk perkerasan jalan akses ke proyek.
Selain itu, limbah juga dipisahkan berdasarkan kategorinya untuk dapat diolah. Setelah 8 minggu, kompos terbentuk dari lubang biopori dipanen dan diaplikasikan pada vegetasi sekitar lokasi proyek.
“Kami tentu berharap pembangunan akan berlangsung dengan baik sehingga bisa segera rampung dan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan IKN,” ujar Agung.