IKNPOS.ID-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus merekayasa cuaca, jelang perayaan HUT RI Ke-79 di Ibu Kota Nusantara.
Rekayasa dilakukan guna mencegah terjadinya gangguan cuaca saat persiapan dan perayaan HUT RI di IKN, mengingat curah hujan yang tinggi di IKN belakangan ini.
Perekayasa Ahli Muda Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Adi Bayu Rusandi menjelaskan, pihaknya akan mendapatkan tambahan 2 pesawat, bantuan operasi modifikasi cuaca.
Pesawat digunakan sebagai sarana pendukung utama kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca.
“Kita selalu lakukan bertahap dan berjenjang sesuai dengan pemetaan wilayah, atau daerah yang terancam atau berpotensi terjadinya hujan,” katanya, Senin 15 Juli 2024.
Adi merinci, satu pesawat bantuan yang akan diterima adalah jenis Caravan, dari pihak swasta.
“Kita sedang lakukan koordinasi lebih lanjut untuk mendapatkan kejelasan jumlah, dan kemungkinan bertambahnya rekanan,” ucapnya.
Rapat koordinasi dilaksanakan untuk pemantapan Operasi Modifikasi Cuaca selanjutnya.
Dia menegaskan, setiap Operasi Modifikasi Cuaca selalu dilakukan secara maksimal, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
“Misalkan selama ini berjalan dua kali penyemaian dalam setiap periode, kita tingkatkan tiga hingga empat kali,” ujar Adi.
Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan proses finalisasi persiapan, menjelang upacara yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo tersebut.
Tugas mereka adalah mengurangi redistribusi curah hujan di sekitar wilayah IKN, hingga daerah penyangga.
“Kita melakukan persemaian di Selat Makassar, sehingga tidak akibatkan hujan di darat,” katanya.
Adapun kata Ade Bayu Rusandi, periode modifikasi cuaca selanjutnya akan dilakukan Juli hingga Agustus 2024 dilakukan dengan tujuan redistribusi curah hujan di wilayah IKN.
Hal dilakukan mencakup persiapan pembersihan area dari debu, menjelang pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-79 pada agustus mendatang.
“Operasi modifikasi cuaca yang kita jalankan, sebanyak 38 penerbangan sorted penyemaian, total 23 hari modifikasi cuaca, serta 75 jam 55 menit total durasi penerbangan. Kemudian dari modifikasi ini, menghabiskan bahan semai garam sebanyak 22 ton 400 kilogram, ini data terhitung hingga tanggal 9 juli 2024,” ujarnya.
Disampaikannya, pelaksanaan periode pertama atas kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (Brin), namun periode selanjutnya dilaksanakan oleh BMKG.
Dengan sokongan anggaran modifikasi cuaca dari Kementerian PUPR, serta TNI AU yag memberi dukungan satu unit pesawat jenis Casa 212 seri 400.