IKNPOS.ID – Pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kaltim, menarik perhatian Investor senior Indonesia Lo Kheng Hong.
Pada Rabu, 17 Juli 2024 lalu, Pak Lo-sapaan akrab Lo Kheng Hong- melakukan kunjungan ke sejumlah proyek di IKN.
Lo Kheng Hong merupakan investor value Indonesia jenis individu. Sebagai investor saham, Pak Lo juga kerap disebut-sebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.
Dalam kunjungan ke IKN Pak Lo tidak sendiri. Dia datang bersama Presiden Direktur Panin Sekuritas Indra Christanto dan sejumlah investor lainnya.
Di lokasi IKN, Pak Lo juga melihat beberapa proyek yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Persero Tbk.
Di antaranya Tol IKN 3B tahap 1. Progres pembangunannya kini telah mencapai 90 persen lebih. Tak ketinggalan proyek Istana Negara, dan Lapangan Upacara yang capaiannya sudah 84 persen lebih.
Pak Lo juga melihat progres pembangunan Kantor Presiden yang telah sudah hampir rampung: 90 persen lebih. Usai melihat sejumlah proyek di IKN, Pak Lo menyebut pembangunan di Nusantara dinilai berjalan baik.
“Luar biasa apa yang sudah dilakukan oleh PTPP di IKN ini. Membangun istana, kantor, dan lain-lain. Semoga IKN ini dapat tambah maju, ramai dan bisa menjadi kota metropolitan,” kata Lo Kheng Hong dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 19 Juli 2024.
Diketahui, PTPP mendapat penugasan menggarap 10 proyek di IKN. Antara lain Istana Negara serta Lapangan Upacara, Kantor Presiden, Jalan Tol IKN, Jalan Sisi Kebangsaan Sumbu Barat, hingga Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1 dan 2.
Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo memastikan Kantor Presiden dan Istana Negara dapat digunakan pada pelaksanaan HUT RI ke-79 pada Agustus 2024. Progres pembangunan 2 proyek itu sudah hampir selesai.
“Untuk Istana negara progres hampir 80. Kemudian Kantor Presiden 90 persen. Kami optimistis terkait dengan proyek itu bisa dipakai dalam agenda Upacara 17 Agustus 24,” tegas Joko Raharjo.
Sementara itu, Indra Christanto mengapresiasi proyek pembangunan IKN yang kini sedang berjalan. Menurutnya, penentuan kontraktor yang membangun IKN bukanlah pekerjaan mudah.