IKNPOS.ID-Pengusaha dari Tiongkok,perusahaan Anhui Guangxin Agrochemical Co.Ltd, siap menggelontorkan investasi sebesar Rp13,8 triliun di sektor pertanian Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini diungkapkan,Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam keterangan yang mengumumkan kelanjutan Kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Tiongkok.
Rencana investasi ini mencakup pembangunan kawasan industri terintegrasi yang diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di Kaltim.
“Kerja sama dengan Tiongkok semakin nyata. Besok, tanggal 15 hingga 17 Juli 2024, delegasi dari Tiongkok akan datang ke Kaltim,” kata Akmal Malik.
Vice President Anhui Guangxin Agrochemical Co.Ltd, Guo Xuejun, menyatakan bahwa mereka membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare untuk proyek ini.
Akmal Malik menyampaikan bahwa luas kawasan pertanian sebesar 3.452.553,66 hektare. Dan ada 284 perusahan perkebunan, dengan luas tanam 1.345.364 hektare, terdiri dari kebun inti (971.271 hektare), kebun rakyat/plasma (240.845 hektare). Jumlah tenaga kerja perkebunan sebesar 318.165 orang.
Jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) sebanyak 109 unit (105 aktif, dan 4 tidak aktif). Dengan pproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 19.730.667 ton, produksi crude palm oil (CPO) sebanyak 4.567.663 ton.
Luas komoditi kelapa sawit di Kaltim pada 2023 adalah 1.332.015 hektare dengan produksi TBS sebesar 20.710.978 ton tersebar di 10 kota/kabupaten, dan jumlah tenaga kerja perkebunan sebesar 214.973 orang.
“Adapun nilai investasi terbagi menjadi dua bagian, untuk investasi awal sebesar USD 300 juta dan pengembangan selanjutnya sebesar USD 500 juta dengan total investasi senilai Rp13,8 triliun,” ucap Akmal Malik menirukan ucapan Guo Xuejun.
Akmal Malik menekankan bahwa Kaltim, sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN), tengah mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian untuk mendukung ketahanan pangan di Kaltim dan IKN.
“Kita mengundang tim awal Anhui Guangxin Agrochemical Co.Ltd ke Kalimantan Timur untuk melakukan survei dan akan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dari segi bahan baku, lokasi lahan yang diinginkan, dan tenaga kerja yang akan dibutuhkan,” tambahnya.
Investasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim dan mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya,Akmal Malik melakukan kunjungan ke Tiongkok pada 19-22 Juni 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Provinsi Anhui berencana meneken Letter of Interest (LoI) kerja sama sister-province.