Kata Luhut Soal Populasi IKN yang Hanya Dihuni ASN, TNI/Polri

Pantauan progres pembangunan hunian TNI-Polri di IKN pada 26 Juni 2024. Foto: tangkapan layar/Youtube/Dian Rana

Pantauan progres pembangunan hunian TNI-Polri di IKN pada 26 Juni 2024. Foto: tangkapan layar/Youtube/Dian Rana

IKNPOS.ID- Seperti diketahui, Pemerintah kini tengah bersiap untuk berpindah ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara atau Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Pembangunan IKN sendiri kini berfokus pada istana negara,kantor pemerintahan,rumah Menteri dan hunian ASN,TNI dan Polri.

Dengan demikian bisa dipastikan bahwa populasi IKN yang luasnya tiga kali Jakarta itu akan dihuni ASN, TNI/Polri dan orang-orang yang terkait dengan pemerintahan.

Terkait populasi itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak ada masalah terkait populasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Luhut menegaskan kegiatan di IKN akan semakin ramai dengan perpindahan pegawai TNI-Polri dan ASN.

Pernyataan ini disampaikan Luhut sebagai respons terhadap Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) soal investor yang khawatir akan minimnya permintaan produk jika jumlah populasi di IKN sedikit.

Menurut Luhut, IKN masih dalam proses pembangunan, dan jumlah penduduk yang tinggal di sana akan bertambah seiring waktu.

“Enggak ada masalah, itu hanya soal waktu. Proses pembangunan IKN tidak akan selesai dalam setahun, mungkin butuh dua hingga tiga tahun, bahkan lima tahun. Namun, program pemerintah dan dananya sudah berjalan baik, tidak ada masalah dengan populasi,” ujar Luhut di Jakarta, belum lama ini.

Luhut menegaskan pada tahap awal, mungkin terlihat belum terlalu ramai. Namun, seiring waktu, populasi akan meningkat.

“Jarak IKN dengan Balikpapan dan Samarinda itu hanya 45 menit. Ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan populasi, jadi enggak ada kekhawatiran,” pungkasnya.

Exit mobile version