“Ini menjawab ‘IKN ini keinginan Pak Jokowi’, bukan, IKN ini keinginan bangsa negara dari zaman Sukarno, dari zaman Soeharto. Kebetulan di zaman Pak Jokowi-lah momentumnya ada, dipilihlah yang di tengah-tengah yang namanya Penajam Paser Utara (PPU),” tuturnya.
“Kenapa nggak di Palangka Raya? Karena di tengah ini butuh ke laut dikit gitu. Tengah tapi ada lautnya, maka dipilihnya PPU yang dekat Balai Kota,” pungkasnya.
Page 2 of 2