IKNPOS.ID – Dengan rencana perpindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang semakin mendekati kenyataan, nasib gedung-gedung kementerian dan lembaga pemerintah di Jakarta menjadi perhatian utama.
Pemerintah telah menyusun berbagai rencana untuk memastikan bahwa gedung-gedung tersebut tetap bermanfaat dan tidak menjadi beban bagi kota Jakarta.
Pada prinsipnya, perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur membawa tantangan dan peluang bagi Jakarta.
Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang baik, gedung-gedung kementerian dan lembaga yang ditinggalkan dapat dialihfungsikan untuk mendukung perkembangan Jakarta sebagai pusat bisnis, pendidikan, dan kebudayaan.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa perubahan ini memberikan manfaat maksimal bagi kota dan warga Jakarta, serta mendukung visi pembangunan berkelanjutan di IKN.
Berikut adalah beberapa kemungkinan dan rencana yang telah dipertimbangkan untuk gedung-gedung kementerian dan lembaga setelah ibu kota pindah ke IKN.
Salah satu rencana utama adalah mengalihfungsikan gedung-gedung kementerian dan lembaga menjadi pusat bisnis dan komersial.
Gedung-gedung yang berada di lokasi strategis di Jakarta dapat dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar, baik lokal maupun internasional.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyatakan siap mengisi tempat-tempat kosong jika nanti K/L akan pindah ke IKN.
“Mungkin nanti gedungnya bisa kami pakai untuk jadi supermarket, restoran atau pusat kuliner,” kata Budihardjo di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 17 Juli 2024.
Menurut Budihardjo, pihaknya sangat mendukung dan berperan aktif untuk membuat semua mall akan ramai, salah satunya dengan cara membuat pameran, terutama yang pro lokal.
“Kami mendukung program Beli Buatan Indonesia. Ritel kami bagian pembelian tentu selalu mencari barang lokal,” ujarnya.
Terlebih lagi, Happindo juga bakal menarik pasar turis, baik dari dalam dan luar negeri, sebagai pembeli jika berkunjung ke Jakarta itu bisa makan dan berbelanja.
“Jadi kami sangat mendukung program kalau turis pulang jangan sampai tidak bawa apa-apa. Mereka membawa oleh-oleh, jadi saling bermanfaat,” pungkasnya.