IKNPOS.ID-Bunda PAUD Balikpapan Nurlena Rahmad mengatakan program makan siang gratis program dari pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka cukup baik untuk perbaikan gizi anak.
“Ini sangat memenuhi kebutuhan gizi, apalagi kalau orang tua yang diberikan uang atau berupa sayur mayur, daging, telur bisa mengelola dengan baik,” kata Nurlena yang juga istri dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dikutip Rabu 24 Juli 2025
Ia menyambut baik program makan siang gratis, dimana untuk program tersebut akan menyasar anak-anak mulai dari tingkat PAUD, TK hingga SD dimana anak-anak tersebut disiapkan untuk menuju generasi emas 2045.
“Maka gizi harus baik agar terbebas dari stunting,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke SDN 012 Baltim & Peninjauan Persiapan Penilaian PHBS dan LBS, belum lama ini.
Nurlena menyebutkan untuk anggaran yang dibutuhkan untuk 1 orang anak dalam program makan gratis, diperkirakan minimal Rp12.500.
Hal itu melihat harga sayur mayur, buah dan nabati itu didatangkan dari luar Kota Balikpapan.
Diketahui Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka sedang uji coba pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dengan menu seharga Rp14.900 di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Untuk menu hari ini harganya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu. Ini sekaligus mengklarifikasi bahwa anggarannya akan dipotong sampai Rp7.500, itu tidak benar,” kata Gibran usai meninjau uji coba program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 02.
Ia memastikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500 per porsi.
“Untuk anak-anak kita, untuk generasi penerus bangsa anggarannya tidak boleh pelit. Menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500,” ungkap Gibran.
Menurut dia, program tersebut akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Selama tahapan uji coba, pelaksanaan makan siang bergizi dilakukan dengan berbagai skema, hingga nanti akhirnya dipilih skema yang dianggap paling efektif.
Berbagai skema itu, mulai dari memanfaatkan UMKM, warung-warung kecil, Warteg, hingga catering-catering kecil, dalam pengadaan makanannya.
“Jadi nanti kalau ada yang kurang, ada yang perlu dievaluasi, segera kita blow up, kita sampai bulan Oktober akan mencoba berbagai skema,” kata mantan Wali Kota Surakarta itu.