IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal. Tanpa adanya dukungan dari masyarakat asli, maka tujuan pembangunan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia tidak akan tercapai.
Salah satu dukungan yang diharapkan bisa didapat dalam proses pembangunan IKN adalah dukungan dari masyarakat Dayak, termasuk kaum perempuannya. Ketua Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), Nyelong Inga Semon menyatakan bahwa pihaknya siap mengambil bagian dalam berkarya untuk IKN.
“Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) hadir sebagai wadah pemberdayakan dan katalisator partisipasi perempuan Dayak dalam mewujudkan IKN yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Nyelong Inga saat mengukuhkan kepengurusan Lembaga Perempuan Dayak tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kaltim di Samarinda, Senin 24 Juni 2024.
Menurutnya, sebagai etnis asli Kalimantan, perempuan Dayak bersiap untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan IKN. Berbagai program inovatif diluncurkan LPDN, seperti pelatihan, magang, dan sekolah lapang, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Nyelong Inga menuturkan, perempuan Dayak tak hanya siap menjadi bagian dari pembangunan IKN, tetapi juga menjadi penjaga budaya dan kearifan lokal. LPDN adalah jembatan yang menghubungkan perempuan Dayak dengan masa depan yang penuh peluang dan kemajuan.
“Sejak awal, LPDN telah mengantisipasi keterlibatan perempuan Dayak dalam IKN. Kami menyiapkan SDM unggul melalui berbagai pelatihan, seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan bahasa Inggris,” ujar Nyelong.
Sekolah Lapang menjadi program unggulan LPDN untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan tangan perempuan Dayak. “Contohnya, produksi kerajinan manik-manik harus distandardisasi agar dapat dipasarkan secara global,” jelas Nyelong.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan penuh kepada Lembaga Perempuan Dayak dalam menjalankan program-programnya.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan pentingnya peran perempuan Dayak dalam pembangunan IKN. “Perempuan Dayak memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN,” kata Akmal.
Menurut Akmal, peran LPDN tak hanya terbatas pada pengembangan ekonomi. LPDN juga berkomitmen untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal Dayak. “Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,” kata Akmal.