IKNPOS.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Kaya memastikan, Kereta tanpa rel atau Autonomous Rapid Transit (ART) akan mulai diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024 mendatang.
Menurutnya, ART akan menjadi salah satu ikon transportasi di IKN yang dirancang sebagai kawasan berkonsep kota cerdas dan berkelanjutan.
“Ini adalah salah satu teknologi kereta api tanpa menggunakan rel, dengan marka dan magnet saja transportasi tersebut menggunakan baterai serta pada Agustus sudah mulai dilakukan uji coba,” ujar Budi Karya Sumadi kepada Wartawan, Minggu 17 Juni 2024.
Lantas, seperti apa teknologi Autonomous Rapid Transit (ART)?
ART merupakan sistem transportasi yang dikembangkan oleh CSR Zhuzhou Institute Co Ltd, anak perusahaan dari CRRC (China Railway Rollingstock Corporation).
ART telah diimplementasikan di berbagai kota di China. Pilot project penerapan ART dilakukan di Kota Zhuzhou pada 2 Juni 2017 silam.
Proyek ini diharapkan dapat memperbaiki sistem transportasi publik di kota tersebut dan menjadi model bagi kota-kota lain di seluruh dunia.
Sejak diluncurkan pertama kali, ART telah menarik perhatian banyak negara karena inovasinya yang revolusioner dalam bidang transportasi publik.
Teknologi ini menggabungkan elemen-elemen modern dari tram listrik dan bus konvensional, sehingga mampu memberikan pengalaman baru bagi penumpang transportasi umum.
ART menggunakan sistem kendali lintasan virtual yang memungkinkan kendaraan berjalan di atas jalur virtual yang dapat disesuaikan dengan kondisi jalan dan lalu lintas di sekitarnya.
Dengan demikian, ART tidak memerlukan rel fisik seperti kereta konvensional, melainkan hanya membutuhkan marka jalan dan magnet sebagai panduan.
Keunggulan dan Efisiensi
Salah satu keunggulan utama dari ART adalah efisiensi biaya dan waktu. Dibandingkan dengan membangun jalur kereta bawah tanah yang membutuhkan investasi besar, ART hanya memerlukan modifikasi sederhana pada jalan yang ada.
Biaya pembangunan ART diperkirakan hanya seperlima dari biaya pembangunan jalur tram konvensional.
Selain itu, waktu penyelesaian rute ART juga jauh lebih singkat, bisa selesai dalam waktu kurang dari setahun.
Kapasitas
Selain efisiensi biaya, ART juga menawarkan fleksibilitas dalam hal penyesuaian rute dan kapasitas.
Kendaraan ART biasanya terdiri dari tiga gerbong dengan panjang total 30 meter dan mampu mengangkut hingga 300 penumpang.
Pada jam-jam sibuk, ART dapat menambah dua gerbong tambahan sehingga mampu menampung hingga 500 penumpang.
Dengan fleksibilitas ini, ART dapat menjadi alternatif bagi sistem metro di kota-kota besar atau menjadi bentuk transportasi utama di kota-kota menengah dan kecil. (nomorsatukaltim)